Serapan Beras Subsidi Rendah, Bulog akan Salurkan Lewat Pegadaian

Mela Syaharani
13 Agustus 2025, 18:02
Petugas Bulog menata beras SPHP saat gerakan pasar murah Bulog dan Polda Sultra di pelataran Eks MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (6/8/2025). Perum Bulog mencatat sebanyak 18,3 juta jiwa menjadi sasaran penerima manfaat penyaluran program bantuan pan
ANTARA FOTO/Andry Denisah/tom.
Petugas Bulog menata beras SPHP saat gerakan pasar murah Bulog dan Polda Sultra di pelataran Eks MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (6/8/2025). Perum Bulog mencatat sebanyak 18,3 juta jiwa menjadi sasaran penerima manfaat penyaluran program bantuan pangan beras 10 kilogram dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) periode 2025 dengan stok yang disediakan sebanyak 1,3 juta ton.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perum Bulog berencana memperluas distribusi beras subsidi atau stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP) melalui Pegadaian. Hal ini dilakukan dalam karena jumlah distribusi beras SPHP masih sedikit.

“Boleh ditambah lagi (salurannya), saya coba terobos dengan Pegadaian. Mereka punya gerai-gerai bisa untuk membantu jualan beras SPHP,” kata Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rabu (13/8).

Berdasarkan petunjuk teknik dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras SPHP disalurkan melalui beberapa medium. Pertama, penyaluran ke pengecer-pengecer di pasar melalui aplikasi SPHP. Jumlah pesanan yang bisa dilakukan di aplikasi maksimal 2 ton atau sesuai dengan kemampuan masing-masing pengecer.

“Karena pengecer kemampuannya berbeda-beda, rata-rata rendah,” ujarnya.

Saluran yang kedua yakni distribusi melalui Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Penyaluran di KDMP juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing koperasi.

Saluran yang ketiga, melalui institusi pemerintah lainnya, seperti koperasi milik kementerian atau lembaga negara. Dia menyontohkan salah satunya seperti koperasi milik TNI. Saluran berikutnya adalah melalui koperasi milik BUMN seperti PT Pos, ID Food, dan PTPN. 

Ahmad mengatakan perluasan saluran ini bertujuan agar beras SPHP bisa terdistribusi dengan maksimal. Ditambah dengan adanya pembaruan kemasan beras SPHP yang sebelumnya 50 kilogram menjadi 5 kilogram.

“Kemasan 50 kilogram banyak disalahgunakan dan dioplos. Sekarang kemasannya dikecilkan menjadi 5 kilogram dan pembeliannya dibatasi dua buah saja,” ucapnya.

Pembaruan kemasan ini menurutnya berimbas pada jumlah penjualan yang menyusut. Untuk mengatasi hal tersebut, dia memperbanyak jaringan penyaluran, salah satunya menggandeng Pegadaian.

Telah salurkan 18.500 ton SPHP

Perum Bulog mencatat penyaluran beras SPHP mencapai 18.500 ton hingga pekan pertama Agustus 2025, demi menjaga stabilitas harga serta ketahanan pangan nasional.

"Penyaluran SPHP secara nasional semenjak digelontorkan di bulan Juli 2025 hingga hari ini telah mencapai 18.500 ton," kata Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq dikutip dari Antara, Rabu (13/8).

Ia menegaskan, Pemerintah dan Bulog terus melakukan langkah stabilisasi harga salah satunya melalui penyaluran beras program SPHP yang ditargetkan 1,5 juta ton hingga Desember 2025.

“Sekarang kita mengeluarkan program SPHP untuk menurunkan harga beras yang sementara naik. Dengan subsidi pemerintah yang mengintervensi pasar, diharapkan tidak terjadi fluktuatif harga beras,” jelas Marga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...