Naik 18%, Prabowo Anggarkan Rp 164 Triliun untuk Program Ketahanan Pangan 2026
Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan Rp 164,4 triliun untuk program ketahanan pangan 2026. Angka tersebut naik Rp 25 triliun atau hampir 18% dari anggaran tahun ini.
Prabowo mengatakan telrdapat tiga program prioritas pangan yang akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026. Tiga program tersebut adalah penguatan fungsi Perum Bulog senilai Rp 22,7 triliun, pembangunan lumbung pangan senilai Rp 53,3 triliun, dan subsidi pupuk senilai Rp 46,9 triliun untuk 9,62 juta ton.
"Kita harus capai swasembada pangan, terutama beras dan jagung, menjaga stabilitas harga, membuat petani makmur, nelayan sejahtera, dan konsumen aman. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan," kata Prabowo di Gedung DPR, Jumat (15/8).
Prabowo menyampaikan ketahanan pangan merupakan pondasi dan kemandirian bangsa. Karena itu, Purnawirawan TNI ini berencana untuk mencetak sawah baru, menyalurkan pupuk bersubsidi, dan mendukung alat dan mesin daerah modern melalui pembiayaan murah.
Di samping itu, Prabowo berencana memperkuat fungsi Bulog sebagai penyangga stok pangan. Menurutnya, hal tersebut penting untuk melindungi petani dan menjaga daya beli masyarakat.
Dalam hal perlindungan petani, Prabowo mencatat pihaknya telah memangkas 145 peraturan dalam penyaluran pupuk. Selain itu, peningkatan stok beras telah menggenjot stok di gudang Bulog lebih dari 4 juta ton.
"Ke depan akan kami lanjutkan cerita sukses ini dengan penguatan fungsi Bulog senilai Rp 22,7 triliun agar Bulog melaksanakan tugasnya secara keseluruhan," katanya.
Sebelumnya, Prabowo menargetkan swasembada beras, jagung, dan garam akan tercapai paling lambat pada 2026. Prabowo memandang, kemandirian pangan di tengah situasi krisis global saat ini penting. Menurutnya, setiap negara akan berusaha melindungi dan mempertahankan kekuatan pangan domestiknya.
"Dalam krisis dunia, tidak ada negara yang akan mengizinkan pangan kuat dari negaranya," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan produksi beras dan jagung domestik pada tahun ini akan meningkat hingga 50%.
