Menteri Maman: UMKM Paling Diuntungkan dari Alokasi Dana MBG Rp 335 Triliun

Tia Dwitiani Komalasari
20 Agustus 2025, 11:46
Peserta menyiapkan menu makanan saat mengikuti lomba cipta menu di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (6/8/2025). Dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, sejumlah perwakilan masing-masing Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Kelu
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.
Peserta menyiapkan menu makanan saat mengikuti lomba cipta menu di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (6/8/2025). Dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, sejumlah perwakilan masing-masing Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari 15 kecamatan di Kabupaten Batang mengikuti lomba cipta menu dan kreasi olahan pangan yang diadakan oleh pemerintah daerah setempat dengan tujuan untuk mendukung referensi olahan menu makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang s
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Alokasi anggaran sebesar Rp 335 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai akan memberikan manfaat signifikan, terutama bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Ada yang mengatakan bahwa keberpihakan pemerintah di era Pak Prabowo terhadap UMKM masih belum signifikan, itu salah total,” ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam pembukaan Rakornas Kadin Bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, Selasa (19/8) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Maman, alokasi anggaran yang besar ini akan langsung menguntungkan UMKM. Ia menjelaskan bahwa program tersebut akan membentuk dapur-dapur umum yang dikelola oleh usaha menengah.

Setiap dapur membutuhkan modal Rp500 juta hingga Rp2 miliar dan akan melibatkan rata-rata 20 pemasok lokal untuk berbagai komoditas, seperti telur, ikan, daging, beras, dan sayuran.

Maman mengatakan Kementerian UMKM ditugaskan untuk memperluas keterlibatan UMKM dalam ekosistem program Makan Bergizi Gratis. Sejauh ini, menurutnya, uji coba di beberapa daerah menunjukkan hasil yang positif.

Menurut Maman, dengan target 30 ribu dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibentuk, diperkirakan akan terjadi perubahan signifikan dalam rantai pasok.

Menurutnya, pada awalnya, pemasok mungkin akan diperebutkan oleh dapur umum. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika semua dapur umum sudah beroperasi, mereka justru akan kesulitan mencari pemasok.

“Mau tidak mau, ekosistem usaha di level kecamatan dan desa akan dipaksa untuk mulai membuat kolam ikan lele, peternakan ayam, peternakan telur, dan lain sebagainya,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan Rakornas Kadin ini menegaskan dukungan terhadap agenda pembangunan ekonomi kerakyatan yang menempatkan koperasi sebagai agregator dan UMKM sebagai tulang punggung rantai pasok nasional.

Anindya mengatakan program Makan Bergizi Gratis menjadi contoh nyata keberpihakan pemerintah, yang menurutnya, mampu menggerakkan setengah triliun rupiah lebih investasi di daerah, melibatkan ribuan dapur umum, serta membuka pasar baru bagi peternak ayam, telur, hingga pemasok buah dan susu di tingkat lokal.

Pemerintah menetapkan anggaran sebesar Rp335 triliun untuk program prioritas Makan Bergizi Gratis pada 2026. Alokasi anggaran tersebut setara 44,21 persen dari total anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun.

Dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2026 di Jakarta, Jumat (15/8), Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menuturkan program MBG telah ditopang oleh keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang kini berjumlah 5.885 unit dan telah beroperasi di 38 provinsi, 510 kabupaten, dan 7.200 kecamatan.

Selain itu, ada hampir 19 ribu satuan yang saat ini berada pada tahap persiapan operasional.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...