Menperin Sambut Langkah Menkeu Alirkan Rp200 T ke Bank: Angin Segar Bagi Ekonomi

Mela Syaharani
11 September 2025, 21:36
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). Konferensi pers tersebut membahas tentang paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan dan ken
Katadata/Fauza Syahputra
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). Konferensi pers tersebut membahas tentang paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen untuk barang mewah yang akan diterapkan mulai 1 Januari 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan (menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana akan menempatkan dana pemerintah Rp 200 triliun di perbankan. Dana yang dialihkan dari Bank Indonesia ke perbankan itu tidak boleh digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).

Menteri Perindustrian (menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan rencana ini merupakan kabar baik. “Saya bisa menyampaikan itu angin segar bagi perekonomian,” kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/9).

Menurutnya, kebijakan ini akan memberikan nilai positif bagi Indonesia. “Yang pasti akan memberikan nilai positif,” ujarnya.

Purbaya menyatakan pada awal masa tugasnya akan menghidupkan kembali dua mesin utama perekonomian, yakni mesin moneter dan fiskal. Langkah pertama yang ia siapkan adalah menyuntik dana besar ke sistem perbankan. 

“Saya sudah lapor ke presiden. Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian. Berapa? Saya sekarang punya Rp425 triliun di BI, cash. Besok saya taruh Rp200 triliun,” kata Purbaya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (10/9). 

Menurutnya, pemindahan dana dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan ini bertujuan untuk mendorong likuiditas, penyaluran kredit, serta menggerakkan aktivitas ekonomi. “Kalau itu masuk ke sistem, saya sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Mereka juga akan mendukung, artinya ekonomi akan hidup kembali,” ujarnya.

Purbaya menekankan, dana tersebut merupakan anggaran pemerintah yang sebagian besar berasal dari pajak, dan seharusnya tidak terlalu banyak mengendap di BI. Ia menilai, perbankan nantinya akan mengelola dana itu dengan menyalurkan kredit untuk mencari laba.

“Jadi saya memaksa mekanisme pasar berjalan dengan memberi senjata ke mereka. Jadi memaksa perbankan berpikir lebih keras untuk bekerja supaya dapat return yang tinggi,” katanya.

Ia menambahkan, rencana ini masih dalam tahap pengajuan kepada Presiden Subianto. Jika percobaan berhasil, kebijakan serupa akan diperpanjang. 

“Nanti kita akan berlanjut terus sampai kita lihat ada impact yang signifikan di sistem. Nanti saya akan ngomong dengan Gubernur BI mendukung kebijakan itu,” ujar Purbaya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...