Agrinas Ikut Proyek Kopdes Merah Putih, Target Pembiayaan Naik Jadi 20 Ribu Unit
Menteri Koperasi, Ferry Juliantono menambah target Koperasi Desa Merah Putih atau KDMP yang mendapatkan pembiayaan dari bank pelat merah dari 16.000 unit menjadi 20.000 unit. Kenaikan target tersebut karena sebanyak 4.000 unit KDMP akan bekerja sama dengan Agrinas dalam membangun fasilitas pergudangan.
Ferry menjelaskan penambahan jumlah KDMP yang mendapatkan pembiayaan merupakan hasil rekomendasi Direktur Operasional Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara, Dony Oskaria. Menurutnya, KDMP hasil rekomendasi Danantara akan dikerjasamakan dengan Agrinas dalam pemanfaatan kredit investasi menjadi fasilitas pergudangan.
"Jadi, 16.000 unit KDMP yang menjadi target sebelumnya adalah desa mandiri yang relatif memiliki infrastruktur yang lengkap. Adapun tambahan target penyaluran pendanaan merupakan hasil rapat koordinasi terakhir dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan," kata Ferry di kantornya, Kamis (18/9).
Untuk diketahui, Agrinas memiliki bisnis konsultasi konstruksi melalui PT Agrinas Jaladri Nusantara dan PT Agrinas Palma Nusantara. Ferry belum menjelaskan lebih lanjut kriteria 4.000 unit KDMP yang akan dikerjasamakan dengan Agrinas dalam waktu dekat.
Ferry menargetkan 20.000 unit KDMP dapat menerima kredit modal kerja maupun kredit investasi dari bank milik negara sampai akhir tahun ini. Untuk diketahui, sumber pendanaan kredit tersebut adalah anggaran negara senilai Rp 200 triliun yang kini disimpan di empat bank milik negara.
Secara rinci, keempat bank pelat merah yang dimaksud adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Setiap KDMP akan mendapatkan plafon senilai Rp 3 miliar dengan bunga sekitar 6%.
Ferry mengatakan KDMP dapat mengajukan kredit ke bank milik negara dengan membuat proposal bisnis yang disetujui Kepala Desa sebagai pengawas KDMP. Karena itu, Ferry menilai setiap KDMP tidak akan mengajukan kredit setara dengan plafon yang diberikan.
"Nilai kredit yang diajukan KDMP akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa. Jangan sampai desa yang penduduknya sedikit memiliki gudang yang besar," katanya.
Sebelumnya, Ferry mengatakan pemerintah telah menyiapkan sistem pengawasan secara digital terkait kepatuhan pembayaran angsuran kredit tersebut. Di samping itu, setiap 10 KDMP akan dilengkapi personel asistensi bisnis yang yang membantu operasional setiap KDMP.
Terakhir, Ferry mencatat pemerintah telah mengalokasikan seorang Project Management Officer yang membantu setiap Dinas Koperasi dalam kegiatan pendampingan. "Sejauh ini proses pencatatan data setiap KDMP sudah dimulai dalam Sistem Informasi Manajemen KDMP. Dengan demikian, proses pengawasan KDMP dapat dilakukan secara digital," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah menempatkan dana Rp16 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk pembiayaan Kopdes Merah Putih. Tahun 2026, alokasi ini akan dilanjutkan sebesar Rp 67 triliun, sehingga total dukungan untuk koperasi desa mencapai Rp 83 triliun.
