Bapanas Siapkan Anggaran Rp 78 Miliar untuk Salurkan 52.400 Ton Jagung SPHP
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mulai menyalurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk komoditas jagung pada Selasa (24/9).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut penyaluran ini merupakan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga harga di tingkat petani dan peternak.
“Intinya hari ini sudah bisa dimulai penyaluran SPHP. Kalau biasanya beras, hari ini jagung. Stok yang siap didistribusikan ada 52.400 ton dengan anggaran Rp78 miliar,” kata Arief di kantornya, Rabu (24/9).
Stok dan anggaran tersebut akan disalurkan hingga akhir tahun ini. Menurut Arief, para peternak mandiri maupun rakyat tidak perlu khawatir karena penyaluran SPHP jagung akan diprioritaskan untuk mereka.
“Penyalurannya sampai awal Desember, karena kami memiliki mekanisme untuk mereview yang harus diserahkan dan dipertanggungjawabkan secara keuangan,” ujarnya.
Fokus di 7 Provinsi
Arief menjelaskan, distribusi jagung SPHP difokuskan di sentra produksi peternak pada tujuh provinsi, di antaranya Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ia menambahkan, peternak tidak dibatasi dalam memperoleh jagung SPHP, namun distribusi dilakukan berdasarkan data pengajuan yang diverifikasi oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sejauh ini ada 2.100 peternak yang sudah didata pemerintah, secara berjenjang akan diusulkan menjadi anggota koperasi. Dia mengatakan
pemerintah ingin memastikan agar jagung SPHP benar-benar tepat sasaran dan tepat waktu dalam penyalurannya.
Harga Jagung Naik
Selain SPHP, Arief juga menyampaikan bahwa harga jagung di tingkat petani sudah mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga jagung sebesar Rp3.150 per kilogram (kg), lalu pemerintah menaikkannya menjadi Rp4.500 per kg.
Kini, Bapanas tengah menyiapkan skema agar harga jagung bisa mencapai Rp5.500 per kg di tingkat petani.
“Ini adalah maunya pemerintah dan presiden. Jadi kami siapkan agar (nasib petani) lebih baik,” ucap Arief.
