Rating Presiden Prabowo di Dunia Dianggap Naik Usai Pidato di PBB
Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah mengatakan rating Presiden Prabowo Subianto sedang tinggi di dunia menyusul pidato perdana dalam sesi debat umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin.
Teuku juga menilai Presiden Prabowo selama ini diterima oleh berbagai organisasi dunia, termasuk BRICS, Gerakan Non-Blok (GNB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), hingga G7.
“Pak Prabowo mungkin ratingnya sedang tinggi di dunia ini. Beliau diterima di mana-mana. Barat tidak menolak beliau. BRICS tidak menolak beliau,” kata Teuku saat menjadi pembicara di Katadata Policy Dialogue bertajuk Presiden Prabowo di Panggung PBB: Apa Pentingnya?' yang digelar di Kantor Katadata, Blok M, Jakarta Selatan pada Rabu (24/9).
Presiden Prabowo menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9). Prabowo berpidato setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pesan perdamaian.
Dia menilai saat sekarang sebagai momentum bagi Presiden untuk menunjukkan Indonesia mempunyai kekuatan dan mampu menjadi perekat antarkawasan. Momentum itu perlu dimanfaatkan dengan diiringi upaya kuat yang dilakukan terus-menerus.
“Sekaranglah peranan Pak Prabowo berperan sebagai tokoh dunia yang diterima di banyak kawasan dan beliau itu membuktikan kualitas dirinya sebagai integrator, sebagai komunikator, dan sebagai penyambung antarkawasan,” kata dia.
Bila dimanfaatkan, kata Teuku, Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan global di posisi tengah (qualified middle power).
“Saya berharap, kedatangan Pak Prabowo kemarin ke New York, itu membuktikan inilah citra Indonesia: penuh percaya diri, kami bersama rakyat, dan citra kami lebih baik daripada yang Anda dengar dari media Anda sendiri. Semoga ini menjadi momentum untuk membangkitkan Indonesia,” ujar ia.
Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro Ekonomi Kamar Dagang dan Industri Indonesia Aviliani mengatakan Presiden Prabowo tengah diperhitungkan di mata dunia. Ia melihat hal ini sebagai momentum baik bagi ekonomi Indonesia.
“Memang Pak Prabowo sekarang di mata dunia itu sangat diperhitungkan. Ini sebenarnya adalah momentum baik, kalau orang sudah dipercaya, itu mau minta apa saja pasti bisa,” ucap Aviliani.
Dia mengatakan momentum tersebut harus dimanfaatkan dengan mempersiapkan birokrasi di dalam negeri. Sebab, bagi Aviliani, birokasi menjadi permasalahan dari tahun ke tahun yang menyebabkan investasi tidak maksimal masuk ke Indonesia.
“Jangan sampai sudah dipercaya, ketika mereka masuk ke sini, banyak persoalan yang mereka akhirnya tidak jadi. Pak Prabowo sudah di depan, yang di belakangnya yang mesti dibereskan,” ujarnya.
