Menteri Maman akan Dorong UMKM Penerima KUR Tahun Ini Menjadi Usaha Formal
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman akan mendorong pelaku UMKM yang menikmati fasilitas Kredit Usaha Rakyat tahun ini untuk menjadi usaha formal tahun depan. Namun ia belum berencana mewajibkan semua UMKM untuk memiliki Nomor Izin Berusaha.
Maman mengatakan imbauan pemilikan NIB tersebut bertujuan agar tenaga kerja yang terserap UMKM dapat masuk sektor formal. Sebab, pemilik NIB wajib menyediakan dua hal kepada tenaga kerjanya, yakni jaminan sosial dan akses ke sistem finansial.
"Kami akan mendorong bank penyalur KUR untuk mewajibkan semua UMKM penerima KUR memiliki NIB. Namun arahan kami ke bank penyalur sejauh ini baru sebatas imbauan," kata Maman di kantornya, Rabu (22/10).
Maman menjelaskan, pelaku UMKM kini dapat dengan mudah memiliki NIB melalui sistem Online Single Submission atau OSS. Dengan demikian, proses pendaftaran dan pengiriman dokumen UMKM untuk memiliki NIB telah dipangkas menjadi hanya 10 menit.
Dia mengatakan, total debitur yang menerima UMKM selama 12 bulan pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 3,71 juta unit. Adapun, total KUR yang telah telah disalurkan senilai Rp 218 triliun atau 72,66% dari target tahun ini.
Menurutnya, setiap UMKM yang menerima KUR telah menyerap 2-3 orang tenaga kerja pada tahun ini. Dengan kata lain, Maman menargetkan mengubah 9 juta tenaga kerja informal pada tahun ini menjadi tenaga kerja formal pada 2026.
"Sebenarnya ada UMKM penerima KUR yang membuka lapangan kerja sampai 20 orang, tapi rata-rata penyerapan tenaga kerja antara 2-3 orang. Jadi, asumsi penyerapan lapangan kerja dari penyaluran KUR tahun ini antara 8-9 juta orang," katanya.
Pembukaan lapangan kerja oleh UMKM penerima KUR disebabkan oleh peningkatan penyaluran ke sektor produktif hingga 60,6%. Maman menunjukkan kontribusi sektor produktif belum pernah menembus 60% setidaknya sejak 2020.
Maman menargetkan kontribusi penyaluran KUR ke sektor produktif akan naik menjadi 63% pada tahun depan. Walau demikian, dia mengatakan, peningkatan KUR produktif akan menjadi tantangan berat
"Target ini tidak mudah karena kami harus mengubah pola pikir bank penyalur. Sebab, petugas bank penyaluran harus mencari debitur yang memiliki rencana usaha dalam menyalurkan KUR ke sektor produktif," ujarnya.

Produk UMKM Unggulan 