Karya Animasi Siswa SMK Kudus Tembus Proyek Internasional
Murid Sekolah Menengah Kejuruan Raden Umar Said (SMK RUS) di Kudus, Jawa Tengah, terlibat dalam proyek animasi di tingkat internasional. Sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran berbasis industri dengan menghadirkan supervisor dan tenaga profesional setiap hari di kelas.
“Setiap karya siswa dikoreksi langsung oleh praktisi agar hasilnya setara standar internasional,” ujar Kepala Konsentrasi Keahlian Animasi 3D SMK RUS Kudus, Rico Andriansyah, saat dikunjungi di SMK RUS Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/11).
SMK RUS memproduksi 5–15 proyek animasi setiap tahun. Sekitar 60% berasal dari klien dalam negeri, dan 40% dari luar negeri. Beberapa proyek bernilai besar yang pernah dikerjakan antara lain serial Fias Fairies dari Irlandia yang berlangsung hingga beberapa season, serta proyek Pororo yang dikerjakan hampir dua tahun.
SMK RUS merupakan salah satu sekolah binaan Djarum Foundation, dikenal sebagai sekolah animasi karena banyaknya karya yang dihasilkan oleh para siswa lewat proyek berskala nasional maupun internasional. Rico menjelaskan, proyek ini disalurkan melalui sistem Teaching Factory atau industri animasi sekolah, RUS Animation Studio.
Melalui rumah produksi ini, para siswa mempraktikkan keterampilan yang dipelajari di sekolah sehingga bisa melihat dan merasakan berbagai pengalaman yang terjadi di dalam industri animasi secara langsung.
Seperti sekolah kejuruan lainnya, siswa SMK RUS menempuh pendidikan selama 3 tahun sebelum dinyatakan lulus. Namun, sebelum lulus para siswa dipersiapkan untuk membentuk tim produksi animasi mereka sendiri.
Menurut data Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), hingga pertengahan 2025, nilai ekspor ekonomi kreatif telah mencapai US$ 13 miliar, atau 50 persen dari target tahun ini. Adapun sepanjang 2024, nilai ekspornya tercatat sebesar US$ 26,44 miliar, naik sekitar US$ 1 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Subsektor yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari aplikasi, fesyen, kuliner, dan kriya, diikuti subsektor gim, musik, serta film, termasuk animasi yang terus berkembang pesat.
Deret Animasi Unggulan SMK RUS
Salah satu karya unggulan sekolah adalah Wakaki Bow Kids, intellectual property (IP) yang dikembangkan secara mandiri. Serial ini telah tayang di Mentari TV sejak 2024 dan memasuki Season 2 pada 2025. Season 3 dijadwalkan rilis pada 2026. Penayangan berlangsung setiap Sabtu dan Minggu pukul 08.00 WIB.
Serial berdurasi tujuh menit ini mengangkat petualangan anak-anak Indonesia dalam nuansa fantasi. Produksi satu episode memerlukan waktu sekitar satu bulan. Wakaki Bow juga dikembangkan menjadi lisensi dan merchandise untuk menambah pendapatan unit produksi sekolah.
Karya orisinil siswa SMK RUS, Jelangkung Golek Wangsulan juga mengukir prestasi dengan masuk nominasi 5 besar dalam ajang Festival Film Indonesia 2024 kategori Animasi Film Pendek.
Film Pendek ini merupakan salah satu karya tugas akhir siswa kelas 12 Zuhari Bari’ dkk. Rico menjelaskan, tak hanya berprestasi di tingkat nasional, Jelangkung ini juga berhasil masuk nominasi festival film internasional. Diantaranya Spanyol, Inggris dan Singapura.
Sekolah ini juga disebutnya terlibat dalam proyek film Nyla bersama artis nasional, termasuk Fadli Padi, Tohpati, Faselia, hingga kolaborasi terbaru dengan JKT48 dan Laleilmanino.
Film Nyla merupakan karya asli siswa SMK RUS Kudus dengan pengerjaan lebih dari satu tahun. Nyla menceritakan anak perempuan dari Sumba bernama Nyla yang bercita-cita menjadi pesepakbola profesional. Namun, tradisi keluarga di Sumba membuat mimpinya tidak didukung keluarga, sebab anak perempuan di Sumba dinilai tak seharusnya bermain bola, tetapi wajib bisa menenun.
Salah seorang siswa SMK RUS, Hazza terlibat dalam pengerjaan sekuel proyek film ini. Ia mengaku bangga bisa terlibat dalam karya anak bangsa. Hazza bergabung dalam proyek ini selama masa magang atau praktik kerja di kelas 12, melalui program Teaching Factory di studio RUS Animation.
“Saya (dalam menentukan tempat magang) ingin mendapatkan sesuatu yang bisa mengembangkan skill saya sendiri, yaitu adalah menggambarnya, kayak saya lakukan saat ini,” kata Hazza ditemui di SMK RUS, Kudus, Rabu (19/11).
Hazza mengatakan memilih PKL di RUS Animation karena ingin memastikan magang yang dijalani benar-benar relevan dengan minatnya di bidang gambar dan animasi. Ia mengerjakan bagian rough key animation, yaitu tahap sketsa gerakan yang menjadi dasar animasi akhir.
Selama satu tahun, ia terlibat dalam beberapa proyek, antara lain dua film berjudul TRP (Teman Rasa Pacar) dan Nyla 2, serta sebuah gim Flying Fruit Buster dari Polytron.
Ia menyebut tugas itu sebagai “tulang punggung” dari proses animasi, karena menentukan dasar ilusi gerakan sebelum masuk tahap in-between hingga clean up.
Berasal dari Sleman, Yogyakarta, Hazza merantau ke Kudus setelah mendapat informasi dari sepupunya bahwa SMK RUS adalah sekolah yang sangat cocok bagi siswa yang menyukai gambar. Ia mengaku baru menemukan passion menggambar saat masuk kelas 10.
“Dulu saya suka anime dan punya teman-teman di Discord yang suka gambar. Dari situ saya mulai belajar dan ternyata benar-benar cocok,” ujar Hazza.
Hazza menyebut SMK RUS menjadi titik balik dalam perjalanan kreatifnya. Ia tak hanya menemukan lingkungan belajar yang mendukung, tetapi juga bertemu banyak teman dan senior yang membuatnya semakin berkembang.
“Saya benar-benar improve (berkembang) banget di sini. Fasilitasnya bagus, lingkungan belajarnya kuat, dan banyak teman yang jago gambar. Bahkan ada seniman yang saya idolakan dulu juga lulusan sini,” ujar dia.
