Indeks Keyakinan Konsumen Naik, Optimisme Rumah Tangga Menguat di Akhir 2025

Image title
10 Desember 2025, 11:07
IKK Samuel Sekuritas Desember 2025
Dok. Samuel Sekuritas
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia kembali menunjukkan penguatan pada November 2025. Riset terbaru Samuel Sekuritas Indonesia mencatat IKK naik menjadi 124,0 dari 121,2 pada Oktober, sekaligus menempati level tertinggi sejak Februari. Kenaikan ini menandakan sentimen rumah tangga semakin solid di tengah pemulihan ekonomi yang berlangsung bertahap.

Samuel Sekuritas mencatat seluruh enam subindeks ikut menguat. “Kenaikan ini menunjukkan konsumen semakin optimistis, baik terhadap kondisi saat ini maupun arah perekonomian dalam beberapa bulan ke depan,” demikian tersaji dalam riset Samuel Sekuritas, dikutip Rabu (10/12).

Ekspektasi terhadap ekonomi meningkat 3,2 poin menjadi 136,6, mencerminkan membaiknya harapan masyarakat atas momentum pertumbuhan. Persepsi ketersediaan pekerjaan naik ke 103,7, sedangkan penilaian kondisi ekonomi saat ini bertambah 2,4 poin ke 111,5. Lonjakan paling kuat terjadi pada persepsi pendapatan saat ini yang naik 4,4 poin ke 121,5, tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Ekspektasi Pendapatan Menguat, Belanja Rumah Tangga Pulih

Indikator ke depan juga menunjukkan optimisme yang lebih kuat. Ekspektasi pendapatan dalam enam bulan mendatang meningkat ke 140,6.
“Kenaikan ini menegaskan keyakinan rumah tangga terhadap stabilitas pendapatan, di tengah inflasi yang mulai mereda serta dukungan fiskal yang masih berlanjut.”

Minat belanja non-esensial ikut pulih, tercermin dari kenaikan indeks pembelian barang tahan lama ke 109,4. Ekspektasi ketersediaan pekerjaan enam bulan ke depan juga naik 3,3 poin menjadi 135,3, menandakan kepercayaan yang membaik terhadap pasar tenaga kerja menjelang awal 2026.

Efek Stimulus Pemerintah Mulai Terlihat

Penguatan keyakinan konsumen menjadi penopang penting bagi ekonomi, terutama di tengah permintaan domestik yang belum merata. Dengan inflasi terkendali, suku bunga tetap akomodatif, dan bantuan fiskal berlanjut, konsumsi rumah tangga diprediksi tumbuh lebih kuat dalam beberapa kuartal ke depan.

Optimisme yang meningkat turut mencerminkan hasil dari berbagai stimulus kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada ekonomi kerakyatan. Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), bantuan pangan, dukungan UMKM, dan kebijakan industri padat karya dinilai mendongkrak daya beli, menstabilkan pendapatan, serta memperbaiki persepsi publik terhadap prospek ekonomi.

Kombinasi kebijakan tersebut memperkuat fondasi konsumsi rumah tangga, sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Kendati demikian, Samuel Sekuritas mengingatkan adanya risiko eksternal, mulai dari volatilitas pasar keuangan global, ketidakpastian ekspor, hingga tensi geopolitik. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi aliran modal dan nilai tukar, yang pada akhirnya berdampak pada daya beli.

Namun, data November memberi sinyal bahwa permintaan domestik Indonesia semakin stabil. Dengan sentimen konsumen yang menguat, konsumsi diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi menuju 2026.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...