Jelang 2026, Penjualan Mobil Masih Lesu dan Industri Turunan Ikut Melambat

Andi M. Arief
30 Desember 2025, 17:51
Pengunjung melihat mobil yang dipajang pada pameran otif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Gedung Muladi Dome, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024). Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penj
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
Pengunjung melihat mobil yang dipajang pada pameran otif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Gedung Muladi Dome, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024). Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil baru secara wholesale sepanjang Januari-September 2024 tercatat sebesar 633.218 unit atau turun 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 755.778 unit, sementara untuk penjualan ritel sebesar 657.223 unit atau tur
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Penjualan mobil pada Desember 2025 diproyeksi kembali susut secara tahunan. Sebab, penurunan harga karet global masih membuat volume impor karet sintetis yang menjadi bahan baku utama produksi ban anjlok 23% secara tahunan.

Selain penjualan desember, pelaku industri dipengaruhi oleh realisasi penjualan Januari-November 2025 yang susut lebih 14% dari periode yang sama tahun lalu sejumlah sekitar 807.586 unit menjadi 739.997 unit.

"Industri ban dalam negeri kini melemah akibat pelemahan yang dirasakan industri otomotif. Ini yang menyebabkan Indeks Kepercayaan Industri di ekosistem industri karet turun," kata Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Sopar Halomoan Sirait, Selasa (30/12).

Selain industri karet, Sopar mengatakan industri plastik mengalami pelemahan pada akhir tahun ini. Sebab, pertumbuhan industri plastik hingga akhir tahun ini diproyeksikan hanya mencapai 8%. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan industri plastik tahun lalu yang setidaknya 10%.

Sopar menilai perlambatan performa industri plastik disebabkan pelemahan permintaan plastik lembaran. Seperti diketahui, plastik lembaran digunakan beberapa bidang usaha, seperti konstruksi, pengemasan, periklanan, otomotif, hingga furnitur.

"Penurunan plastik hillis, khususnya plastik lembaran, terlihat dari penurunan permintaan bahan baku berupa resin baru maupun daur ulang dari sektor tersebut," katanya.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni mendata Indeks Kepercayaan Industri pada Desember 2025 anjlok dari 53,45 pada November 2025 menjadi 51,9 bulan ini.

Febri mendata variabel produksi dalam IKI Desember 2026 telah naik 92 basis poin, tapi masih dalam kondisi kontraksi di posisi 48,41 poin. Senada, variabel pesanan baru susut ke 52,76 poin dan persediaan baru turun ke 54,99 poin.

Penurunan variabel persediaan produk merupakan langkah pelaku industri mengosongkan gudangnya dalam menghadapi lonjakan permintaan Ramadan 2026. "Pelaku industri saat ini mengambil ancang-ancang untuk produksi memenuhi pasar bulan puasa," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...