Corona Meluas, China Larang Warga Asing Masuk Mulai Nanti Malam
Pemerintah Tiongkok akan melarang sebagian besar warga asing memasuki negaranya mulai Jumat (28/3) tengah malam. Kebijakan ini ditempuh guna mencegah penyebaran virus corona masuk Tiongkok melalui kasus impor.
Namun, pemerintah Negeri Panda akan memberi pengecualian untuk visa transit dan warga asing yang datang melalui Hong Kong dan Makau dengan izin masuk jangka pendek. Visa masuk yang dikeluarkan untuk warga asing juga akan ditangguhkan sementara.
"Mengingat penyebaran virus korona baru di seluruh dunia semakin cepat, Tiongkok telah memutuskan untuk sementara waktu menangguhkan masuknya warga asing dengan visa dan izin tinggal yang berlaku," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok seperti dilansir dari South China Morning Post.
(Baca: Kasus Virus Corona di AS Lampaui Tiongkok, 1 Ventilator untuk 2 Pasien)
Kementerian Luar Negeri menegaskan, ini merupakan tindakan sementara yang harus diambil pemerintah Tiongkok untuk menanggapi situasi pandemi saat ini, merujuk pada kasus di banyak negara.
"Tiongkok akan menyesuaikan langkah-langkah di atas sesuai dengan situasi epidemi melalui pengumuman terpisah," tambah Kemenlu Tiongkok.
Seperti diketahui, pandemi corona yang terjadi secara global saat ini bermula dari Wuhan, Tiongkok. Namun kini, pusat wabah telah bergeser ke wilayah lain di dunia, termasuk Eropa Selatan dan beberapa kota terbesar di AS.
Pihak berwenang Tiongkok telah menerapkan langkah karantina wiayah atau lockdown guna mengunci penyebaran virus yang juga disebut Covid-19, mulai akhir Januari.
Kini, banyak negara sedang berjuang untuk mengendalikan penyebaran virus dengan cara menutup bisnis dan memberlakukan social distancing.
(Baca: Anies Klaim Pembatasan Interaksi Efektif Cegah Penularan Virus Corona)
Menurut data pemerintah, Tiongkok saat ini hanya memiliki 233 kasus baru per 23 Maret 2020. Sementara di luar negara itu, pada periode yang sama, ada lebih dari 166.000 kasus baru.
Oleh karenanya, Tiongkok beranggapan warga asing juga ikut bertanggung jawab atas sebagian kecil kasus Covid-19 di antara penumpang yang masuk, menurut sebuah laporan oleh CCTV, televisi nasional Tiongkok.
Di antara penumpang terinfeksi masuk negara itu, 90% memang warga negara Tiongkok. Namun dari kelompok itu, 40% di antaranya merupakan pelajar yang bersekolah luar negeri.
Karena itu otoritas penerbangan Tiongkok telah mengambil langkah untuk membendung kedatangan warga negara lain.
Mulai Minggu (29/3), masing-masing maskapai Tiongkok hanya diizinkan untuk terbang satu rute mingguan ke satu kota per negara, dengan membawa kapasitas penumpang tidak lebih dari 75% menurut pernyataan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC).
"Untuk membendung risiko impor kasus Covid-19, sesuai dengan persyaratan Dewan Negara, regulator memutuskan untuk lebih mengurangi jumlah penerbangan penumpang internasional," kata CAAC dalam keterangan Kamis (26/3).