Jumlah Orang Kaya Tiongkok Kini Lebih Banyak daripada Amerika
Jumlah orang kaya Tiongkok di antara 10% orang terkaya dunia, lebih banyak dari Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya.
Dikutip dari CNN, laporan terbaru dari Credit Suisse menunjukkan Tiongkok menyumbang 100 juta orang kaya di antara 10% orang terkaya di dunia. Sementara itu, terdapat 99 juta orang AS pada kategori yang sama.
Namun, AS masih memiliki jutawan terbanyak mencapai 18,6 juta orang, mencakup 40% dari total dunia. Angka ini jauh di atas Tiongkok yang hanya mencapai 4,4 juta orang. Suku bunga rendah dan pemotongan pajak di AS dalam beberapa tahun terakhir turut menjadi faktor pendorong.
(Baca: Pemilik Louis Vuitton Dikabarkan Minat Akuisisi Tiffany & Co)
Rata-rata orang AS juga masih lebih kaya dibanidngkan Tiongkok. Pendapatan per kapita AS mencapai US$ 432.364, masih jauh dibanding Tiongkok US$58.544.
Namun, Tiongkok disebut kini menggantikan Eropa sebagai mesin utama pertumbuhan kekayaan global, terlepas dari perang dagang yang membebani perekonomian negara itu.
Credit Suisse juga melihat perekonomian negara ini masih akan positif ke depan meski kondisi perdagangan dan tingkat utang Tiongkok menimbulkan kekhawatiran,
Di sisi lain, laporan ini juga menyoroti kekayaan global yang masih terkonsentrasi di bagian paling atas. Sebanyak 50% orang dengan kekayaan terbawah memiliki kurang dari 1% dari total kekayaan dunia. Sementara itu, 10% orang terkaya menguasai sebanyak 82% kekayaan dunia.
(Baca: Harta Orang Terkaya di Singapura Masih di Bawah Hartono Bersaudara)
Adapun 1% penduduk terkaya bahkan menguasai hampir setengah dari seluruh aset global.
Ambang batas seseorang masuk dalam 10% orang terkaya dunia adalah memiliki aset bersih atau dana tersimpan di dalam produk keuangan sebesar US$ 109.400 atau sekitar Rp 1,53 miliar. Namun, untuk masuk dalam kelompok 1% orang terkaya, seseorang harus memiliki aset bersih di atas US$ 963.400 atau sekitar Rp 13,49 miliar.
Credit Suisse melihat ketimpangan kekayaan global mulai menurun sejak krisis 2008. Bank ini mencatat 90% masyarakat aset terbawah kini menyumbang 18% dari kekayaan global. Jumlah ini naik dari 11% pada tahun 2000.