Trump: Kesepakatan Dagang Akan Segera Ditandatangani dengan Xi Jinping
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang untuk mengakhiri perang tarif dengan Tiongkok mungkin akan bisa segera ditandatangani dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping jika kedua negara dapat menjembatani perbedaan yang tersisa.
Dikutip dari Reuters, Trump mengatakan bahwa perundingan dagang AS-Tiongkok semakin dekat untuk mencapai kesepakatan tersebut. Agar kesepakatan tersebut dapat tercapai, Trump telah memutuskan untuk menunda kenaikan tarif terhadap US$200 miliar impor produk Tiongkok ke AS yang semula dijadwalkan pada 1 Maret esok.
Keputusan tersebut membuat pasar keuangan global menguat pada perdagangan Senin (25/2) kemarin seiring dengan meningkatnya optimisme pelaku pasar bahwa perang dagang yang tidak hanya merugian perekonomian kedua negara yang bertikai tetapi juga perekonomian global, akan segera berakhir.
(Baca: Damai Dagang Kian Dekat, IHSG dan Bursa Asia Kompak Meningkat)
Bursa saham AS kemarin ditutup dengan kenaikan. Dow Jones naik 0,23%, S&P 500 naik 0,12%, dan Nasdaq naik 0,23%. Begitu juga dengan bursa Eropa dengan indeks FTSE Londong nai tipis 0,07%, dan Xetra Dax Frankfurt naik 0,42. Sedangkan di Asia, indeks komposit Shanghai melesat hingga 5,6%.
AS menuntut Tiongkok agar mengubah cara mereka dalam melakukan bisnis dengan AS, memberikan akses yang lebih luas kepada perusahaan-perusahaan AS, menegakkan perlindungan kekayaan intelektual, dan menyetop pemberian subsidi kepada industri.
"Kami akan mengadakan pertemuan lagi, pertemuan untuk penandatanganan (kesepakatan dagang). Jadi, semoga kita bisa menyelesaikannya. Kita sudah sangat, sangat dekat," tegas Trump, Senin (25/2), dikutip dari Reuters, yang juga mengatakan pertemuan tersebut akan diadakan di properti pribadi miliknya di Mar-a-Lago, Florida.
Perundingan dagang AS-Tiongkok berlangsung sepanjang pekan kemarin di AS. Trump mengatakan bahwa perkembangan yang berhasil dicapai dalam perundingan tersebut menjadi alasannya menunda kenaikan tarif kepada Tiongkok. "Kesepakatan bisa terjadi segera, atau tidak sama sekali," kata Trump memperingatkan.
(Baca: Aura Damai Kian Terasa, AS Tunda Kenaikan Tarif Impor Tiongkok)
Saat ini kedua negara tengah mengatasi sejumlah perbedaan dalam menegakkan kesepakatan yang mungkin akan segera tercapai. AS menginginkan adanya mekanisme penegakkan hukum untuk memastikan bahwa Tiongkok akan memenuhi janji-janjinya sebagai bagian dari kesepakatan.
“Kesepakatan dagang dengan Tiongkok (dan banyak lagi) dalam tahap lanjut. Hubungan antara kedua Negara kami sangat kuat. Karena itu saya setuju untuk menunda kenaikan tarif. Mari lihat apa yang akan terjadi," kata Trump dalam cuitannya di akun Twitternya, @realDonaldTrump.
Pembicaraan selama akhir pekan kemarin antara Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He juga membahas isu tentang pertanian. Pihak Tiongkok dikabarkan akan meningkatkan volume impor komoditas pertanian dari AS, namun pihak AS sepertinya tidak cukup puas dengan bujuk rayu Tiongkok tersebut.
(Baca: Kicauan Trump Buat Rupiah dan Mata Uang Asia Bertenaga di Awal Pekan)