Indonesia Janji Bantu Palestina Jadi Anggota WTO

Indonesia berjanji untuk membantu Palestina menjadi anggota World Trade Organization (WTO). Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Ekonomi Palestina Abeer Odeh.
MoU yang diteken berisi tentang fasilitasi perdagangan kedua negara dan bantuan proses aplikasi penerimaan Palestina di WTO. “Kami menandatangani MoU untuk memberi dukungan soal politik dan ekonomi,” kata Enggar kepada wartawan di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (20/12).
Menurutnya, Palestina biasanya melakukan perdagangan internasional melalui Yordania. Menurutnya, akses pasar menuju dan dari Palestina harus dibuka secara langsung agar kedua pihak bisa mendapatkan produk dengan harga lebih murah.
(Baca juga: WTO Perpanjang Moratorium, Indonesia Ngotot Tarik Pajak E-Commerce)
Indonesia juga akan membebaskan bea masuk produk kurma dan minyak zaitun dari Palestina. Nantinya, Kementerian Keuangan akan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk menindaklanjuti kerja sama ini. “Pembebasan tarif akan dimulai 20 Januari,” ujar Enggar.
Kesepakatan kedua pihak tidak hanya akan menguntungkan Palestina. Enggar menyatakan, Indonesia juga akan mendapatkan akses pasar baru yang bisa dimanfaatkan. Dukungan pemerintah merupakan kelanjutan pertemuan kedua kepala negara beberapa waktu lalu.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengungkapkan, Indonesia bakal membantu lewat cara menuliskan daftar tentang komoditas komersial yang bisa diberikan kepada anggota WTO.
(Baca juga: AS Tolak Proposal Ketahanan Pangan, WTO Perpanjang Moratorium)
Menurutnya, Indonesia bakal mengajak Asia Tenggara untuk menyokong pendaftaran Palestina. Iman menjelaskan, terdaftarnya Palestina di WTO punya peran diplomasi yang sangat besar. “WTO bisa jadi bentuk pengakuan eksistensi internasional,” tuturnya.