Kinerja Ekspor Kinclong, Prospek Ekonomi Korsel Tahun Ini Lebih Cerah
Bank Sentral Korea Selatan mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka menjadi 4 % pada tahun ini sejalan dengan pemulihan ekspor dan investasi swasta yang cepat. Pertumbuhan ekonomi Korsel tahun ini akan menjadi yang tercepat dalam satu dekade terakhir.
Proyeksi baru bank sentral sejalan dengan target Presiden Moon Jae-In pada awal bulan ini. Ekonomi Korea Selatan terakhir kali tumbuh melesat 6,8% pada 2010.
Meski demikian, Bank Sentral Korsel memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap rendah sebesar 0,5%. Otoritas moneter ini juga memastikan akan tetap menempuh kebijakan akomodatif di tengah ketidakpastian Pandemi Covid-19.
"Pemulihan ekonomi domestik lebih cepat dari yang kami perkirakan dari proyeksi Februari karena pemulihan ekonomi global yang kuat," ujar Gubernur Bank of Korea Lee Ju-yeol pada Kamis (27/5), seperti dikutip dari Nikkei Asia.
Pada Februari, bank sentral memproyeksi ekonomi Korea Selatan hanya tumbuh 3%. Pada hari ini, BOK juga mengerek proyeksi inflasi menjadi 1,8%.
Perbaikan outlook ditopang oleh kinerja ekspor yang meningkat sejalan permintaan tinggi terhadap produk semikonduktor dan mobil. Ekspor Korsel pada April melonjak 41,1% secara tahunan menjadi US$ 51,2 miliar, rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Investasi swasta pada kuartal I 2021 meningkat 6,6% dibandingkan kuartal sebelumnya menopang pemulihan ekonomi. Awal bulan ini, negara tersebut mengungkapkan rencana investasi senilai 510 triliun won atau stara US$ 456 miliar untuk memperkuat sektor chip pada 2030.
Lee menekankan BOK akan mempertahankan kebijakan longgar untuk waktu yang lebih lama, tetapi juga berjanji tidak akan melewatkan waktu yang tepat untuk menormalkan suku bunga acuan.
"Kami tidak akan terburu-buru, tapi kami juga tidak akan terlambat. Kami sedang mempersiapkan secara matang untuk ini," katanya.
Ekonom mengatakan bahwa bank sentral dapat mulai menaikkan suku bunga paling cepat pada November. "Kami sekarang memperkirakan BOK untuk memulai siklus kenaikan dari November, yang lebih awal dari prediksi sebelumnya karena sinyal hawkish" dari pertemuan dewan kebijakan moneter Mei," kata Kim Jin-wook, ekonom di Citi Research.
Kim mengatakan akan ada beberapa faktor yang mendorong bank sentral Korsel melakukan pengetatan. "Kami berharap sebagian besar orang dewasa akan mendapatkan setidaknya dosis pertama vaksin pada awal kuartal keempat. Kegiatan ekonomi harus lebih meningkat karena pemerintah akan melonggarkan beberapa tindakan jarak sosial kepada mereka yang menerima suntikan pertama mereka," katanya.
Korea Selatan terkenal dengan kemajuan inovasinya terutama di bidang teknologi. Negeri Gingseng ini berada di posisi kedua indeks inovasi tertinggi di dunia versi Bloomberg pada tahun lalu. Korsel tersalip oleh Jerman pada tahun lalu setelah selama enam tahun berturut-turut berada di posisi teratas.