WHO Peringatkan Euro 2020 Memicu Gelombang Baru Covid-19 di Eropa

Agustiyanti
5 Juli 2021, 09:30
euro 2020, gelombang baru covid-19 eropa, piala eropa 2020
ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic/aww/cf
Ilustrasi. Kerumuman orang di Stadion Sepak Bola Euro, serta di pub dan bar di kota tuan rumah mendorong kembali peningkatan kasus Covid-19.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan pelaksanaan Euro 2020 akan memicu gelombang baru Covid-19 di Eropa. Kerumuman orang di Stadion Sepak Bola Euro, serta di pub dan bar di kota tuan rumah mendorong kembali peningkatan kasus Covid-19.

WHO menilai penurunan 10 minggu dalam infeksi virus corona baru di seluruh wilayah telah berakhir dan gelombang infeksi baru tidak dapat dihindari jika penggemar sepak bola dan lainnya lengah.

Jumlah kasus baru naik 10% pada pekan lalu, didorong oleh kerumunan di kota-kota tuan rumah Euro 2020, aktivitas perjalanan dan pelonggaran pembatasan sosial.

"Kita perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri. Bagaimana orang-orang sampai di sana, apakah dengan konvoi bus besar yang penuh sesak? Dan apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai untuk menonton pertandingan," kata Pejabat Senior WHO Catherine Smallwood, seperti dikutip dari Reuters.

Smallwood menilai peristiwa-peristiwa kecil itulah yang mendorong penyebaran virus.

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menyebut keputusan badan sepak bola Eropa UEFA untuk mengizinkan kerumunan besar di Euro 2020 sama sekali tidak bertanggung jawab.

UEFA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa langkah-langkah mitigasi di tempat tuan rumah sepenuhnya selaras dengan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan masyarakat setempat yang kompeten.

Peningkatan kasus COVID-19 baru terjadi karena varian virus Delta yang lebih menular menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa.

Hampir 2.000 orang yang tinggal di Skotlandia menghadiri acara Euro 2020  saat terinfeksi Covid-19, dengan banyak yang menghadiri pertandingan penyisihan grup melawan Inggris di London pada 18 Juni.

Peningkatan infeksi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga dapat menyebar ke seluruh Eropa pada musim gugur jika orang tidak divaksinasi.

"Kekhawatiran akan lonjakan musim gugur masih ada, tetapi apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa itu mungkin datang lebih awal," kata Smallwood.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...