Kasus Positif Covid-19 di Lingkungan Olimpiade Tokyo 2020 Bertambah

Cahya Puteri Abdi Rabbi
19 Juli 2021, 12:08
Issei Kato/Pool Lambang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 ditampilkan selama acara pembukaan item yang akan digunakan untuk upacara kemenangan, di Ariake Arena di Tokyo, Jepang, Kamis (3/6/2021). olimpiade
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/Pool/WSJ/sa.
Issei Kato/Pool Lambang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 ditampilkan selama acara pembukaan item yang akan digunakan untuk upacara kemenangan, di Ariake Arena di Tokyo, Jepang, Kamis (3/6/2021).

Dua atlet Olimpiade Tokyo dinyatakan positif Covid-19 setelah rekan satu timnya juga dinyatakan terinfeksi virus tersebut. Dilansir dari AFP, Kedua atlet tersebut dinyatakan positif saat dites di kampung atlet Olimpiade Tokyo. Dengan demikian, terdapat tiga orang yang dinyatakan positif Covid-19 di lingkungan Olimpiade Tokyo 2020.

Dua dari tiga orang tersebut merupakan pemain dari tim sepakbola Afrika Selatan (Afsel), dan satu di antaranya adalah analis video tim tersebut. Dilansir dari NPR, dua pemain yang terkonfirmasi positif adalah Thabiso Monyane dan Kamohelo Mahlatsi. Sementara seorang analis video bernama Mario Masha.

Monyane dan Mahlatsi merupakan kasus atlet positif pertama di kampung atlet. Sebagai informasi, kampung atlet merupakan kompleks apartemen dan ruang makan untuk para atlet yang berlaga dalam Olimpiade Tokyo 2020. Kompleks tersebut bakal menampung 6.700 atlet dan ofisial ketika Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumnya, ketiga orang tersebut bersama rombongan kontingen Afsel lainnya dinyatakan negatif ketika berangkat dari negara asal mereka 13 Juli dan tiba di Tokyo pada 14 Juli. Sementara itu, analis video baru diketahui positif pada Kamis (15/7) dan langsung menjalani isolasi. Adapun dua atlet secara beruntun dipastikan positif pada tes Jumat (16/7) dan Sabtu (17/7).

"Mereka sekarang dalam isolasi, akan terus dipantau dan tidak diizinkan untuk berlatih atau melakukan kontak fisik dengan anggota skuat lainnya," kata Kepala Petugas Medis Tim Phato Zondi, dikutip dari NPR, Senin (19/7).

Munculnya tiga kasus terbaru di ajang olahraga akbar tersebut meningkatkan kekhawatiran akan munculnya klaster Covid-19 beberapa hari sebelum upacara pembukaan pada 23 Juli mendatang.

Sebelumnya, banyak pihak di Jepang yang mengkhawatirkan adanya lonjakan kasus jika Olimpiade Tokyo 2020 tetap digelar. Ditambah lagi, saat ini Jepang sedang dalam status darurat untuk keempat kalinya sejak pandemi dimulai.

Dengan tingkat vaksinasi yang masih tertinggal dari Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar negara Eropa, ada kekhawatiran bahwa masuknya ribuan orang dari seluruh dunia dapat memicu lonjakan kasus baru di Negeri Sakura tersebut.

Namun, pejabat Olimpiade berupaya untuk mengecilkan risiko penularan dalam Olimpiade Tokyo. Selain itu, pelaksanaan acara olahraga tersebut digelar tanpa penonton. "Percampuran dan persilangan populasi sangat terbatas. Kami menjaga risiko ke tingkat minimum absolut. Kami dapat memastikan bahwa transmisi antara berbagai kelompok hampir tidak mungkin," kata direktur eksekutif Olimpiade Christophe Dubi.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...