Cina Tutup Disneyland, Periksa 30 Ribu Orang Karena 1 Kasus Covid-19
Pemerintah Cina telah menutup Disneyland Shanghai selama dua hari setelah seorang pengunjung dinyatakan positif Covid-19 usai mengunjungi taman hiburan tersebut. Disnyeland Shanghai ditutup mulai Senin (1/11) hingga Selasa (2/11).
The Wall Street Journal melaporkan Cina juuga sudah melakukan tes Covid-19 kepada 30 ribu pengunjung taman hiburan tersebut.
Dilansir dari BBC, seluruh pengunjung taman hiburan pada hari Minggu (31/1) telah menjalani tes pada saat pertunjukkan kembang api dan tidak diperkenankan meninggalkan tamah hiburan tersebut sebelum menjalani tes.
Pihak Disneyland diperkirakan melakukan tes terhadap 30 ribu pengunjung dalam satu malam untuk mencegah penyebaran.
Pemerintah setempat menyatakan, hasil pemeriksaan seluruh pengunjung pada Minggu (31/10) dinyatakan negatif.
Namun, mereka yang merasa mengunjungi taman hiburan pada waktu yang sama diminta melakukan isolasi mandiri selama dua hari dan menjalani tes lebih lanjut nanti.
Media Cina melaporkan setidaknya ada 100 ribu orang yang berkunjung kie Disneyland pada Sabtu dan Minggu dan semua pengunjung tersebut sudah diminta untuk melakukan tes Covid-19.
Pihak Disneyland berjanji akan memberikan refunds tiket kepada pengunjung yang terimbas dari "lockdown" pada Minggu.
"Kami akan memberikan notifikasi sesegera mungkin saaat operasi berjalan kembali. Terima kasih atas pengertiannya," tutur Disneyland dalam website mereka
Penutupan dilakukan seiring pihak berwenang Cina terus bergerak dengan strategi nol infeksi virus Corona menjelang Olimpiade Musim Dingin yang akan dilaksanakan di Beijing dan kota-kota di provinsi sekitarnya pada 4 hingga 20 Februari mendatang.
Pada Senin (1/11), Cina mencatat tambahan 92 kasus baru positif Covid-19.
Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di negri Tirai Bambu tersebut berjumlah 109.666 kasus dengan 4.849 kematian.
Sebelumnya, menjelang pelaksanaan Olimpiade musim dingin di Beijing, Cina kembali menerapkan aturan penguncian atau lockdown yang ketat di sejumlah wilayah sejak Senin (25/10).
Langkah ini dilakukan demi menekan laju penularan Covid-19 yang masih cukup besar.
Pejabat di Beijing membatasi akses ke lokasi wisata dan mengimbau kepada warga untuk tidak bepergian meninggalkan kota kecuali jika ada keperluan mendesak.
Di Beijing, beberapa kompleks perumahan dilaporkan telah di-lockdown secara penuh. Kendati demikian, layanan transportasi reguler tetap berjalan seperti biasa.
Wakil Menteri Komunikasi Beijing Xi Hejian pada Minggu (24/10) meminta semua orang yang memasuki Beijing dari daerah dengan catatan kasus Covid-19 tinggi untuk menunjukkan hasil tes negatif dan menjalani karantina selama dua minggu.
"Pihak berwenang juga telah membatasi taman, area pemandangan, bioskop, museum, dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya hingga 75% dari kapasitas normal," kata Xi Hejian dikutip dari Channel News Asia, Selasa (26/10).