Sebanyak 1 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Eropa Timur
Jumlah kasus kematian akibat virus Covid-19 di Eropa Timur mencapai 1 juta pada Kamis (30/12). Menurut penghitungan Reuters, jumlah itu dilaporkan ketika varian Omicron mengancam akan menghancurkan wilayah Eropa.
Menurut data Reuters, tiga dari lima negara yang melaporkan jumlah kematian harian tertinggi di Eropa berasal dari Timur, termasuk Rusia, Polandia dan Ukraina.
Eropa Timur membentuk 39% dari populasi kawasan itu dan telah melaporkan lebih dari setengah total kematian terkait Covid di Eropa. Korban tewas di Eropa Timur mencapai 1.045.454 pada Kamis (30/12), jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan 1.873.253 kematian di seluruh Eropa.
Wilayah ini mencakup Belarus, Bulgaria, Republik Ceko, Hongaria, Moldova, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, dan Ukraina. Namun Eropa Timur mendeteksi sedikit kasus Omicron, berbeda dengan Eropa Barat di mana kasus harian memecahkan rekor.
“Saya takut karena ini adalah jumlah kematian harian yang sangat besar, tak terbayangkan,” kata Bozena Adamowicz, seorang pensiunan dari Warsawa, dikutip dari Reuters, Jumat (31/12).
Menurut data dari layanan statistik negara Rusia dan perhitungan Reuters pada Kamis (30/12), Rusia telah melampaui Brasil dengan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua di dunia, di belakang Amerika Serikat.
Layanan statistik Rosstat mengatakan, sebanyak 87.527 orang telah meninggal disebabkan oleh virus corona pada November, menjadikannya bulan paling mematikan di Rusia sejak awal pandemi. Sementara itu, Menteri Kesehatan Mikhail Murashko menyebut, Rusia telah memvaksinasi hampir 55% populasinya dengan setidaknya satu dosis.
Kepala pengawas konsumen Rusia Anna Popova, menyampaikan keprihatinan atas dampak potensial dari 10 hari liburan Tahun Baru.
“Saya membayangkan pada saat liburan Tahun Baru mendatang, ketika jumlah kontak antar orang sudah meningkat, risiko penyebaran varian Omicron baru tentu akan meningkat,” kata Anna.
Sementara itu, Polandia melaporkan 794 kematian terkait Covid--19 pada Rabu (29/12). Jumlah itu adalah rekor tertinggi dalam gelombang keempat pandemi, meskipun angkanya mungkin telah meningkat akibat adanya pelaporan yang tertunda karena Natal.
Juru bicara College of Family Physicians di Polandia Michal Sutkowski menyebut, meningkatnya jumlah korban di Polandia diakibatkan oleh sistem perawatan kesehatan yang kelebihan beban, kurangnya pengetahuan dan keengganan untuk mendapatkan vaksinasi dibandingkan dengan Barat, termasuk untuk kelompok yang paling rentan.