Putin Minta Maaf ke PM Israel Soal Pernyataan Hitler Berdarah Yahudi
Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas pernyataan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, yang mengatakan bahwa Adolf Hitler kemungkinan berdarah Yahudi. Komentar Lavrov memicu kemarahan di Israel, yang selama ini berusaha mempertahankan hubungan dengan Rusia setelah invasi negara tersebut ke Ukraina.
"Perdana Menteri menerima permintaan maaf Presiden Putin atas pernyataan Lavrov dan berterima kasih padanya karena menjelaskan sikapnya terhadap orang-orang Yahudi dan memori Holocaust," ujar pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang dikutip dari AFP, Jumat (6/5).
Pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dilontarkan dalam wawancara dengan sebuah media Italia yang dirilis Minggu (30/4). Lavrov mengklaim bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan argumen tentang jenis Nazisme apa yang dapat mereka miliki jika dia sendiri adalah orang Yahudi.
"Saya bisa saja salah, tetapi Hitler juga memiliki darah Yahudi" kata Lavrov dikutip dari transkrip yang diposting di situs kementerian luar negeri Rusia.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyebut komentar itu sebagai pernyataan yang tidak dapat dimaafkan dan keterlaluan, serta kesalahan sejarah yang mengerikan.
Sementara Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengecam komentar itu sebagai kebohongan. Dia mengatakan, pernyataan itu menuduh orang-orang Yahudi atas kejahatan paling mengerikan dalam sejarah, yang dilakukan terhadap diri mereka sendiri.
Duta Besar Rusia untuk Israel pun telah dipanggil untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut.
Sejak Rusia melakukan invansi ke Ukraina, Israel tetap berusaha mempertahankan hubungan baik dengan kedua negara. Bennett menekankan hubungan dekat Israel dengan Rusia dan Ukraina.
Israel sejauh ini menolak permintaan Ukraina untuk dukungan militer. Negara tersebut memilih memasok rompi anti peluru dan helm untuk pekerja medis, serta rumah sakit lapangan Israel.
Sikap diam Israel membuat Kyiv frustrasi. Dalam pidato kepada parlemen Israel pada bulan Maret, Zelensky meminta negara tersebut untuk meningkatkan bantuan militernya. Zelensky juga meminta Israel memberikan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel, yang ia juluki sebagai yang terbaik di dunia.
Bennett telah berusaha untuk menengahi konflik itu dan termasuk di antara segelintir pemimpin dunia yang bertemu dengan Putin sejak invasi tersebut. Dia telah melakukan perjalanan ke Moskow pada awal Maret.
Bulan lalu, Kementerian Imigrasi Israel mengatakan lebih dari 6.000 orang Yahudi Rusia telah beremigrasi ke Israel sejak invasi.
Aksi Rusia menyerang Ukraina membuatnya menjadi negara dengan sanksi internasional terbanyak. Mengutip data Castellum.AI, total sudah ada 5.532 sanksi yang diberikan kepada Rusia per 6 Maret 2022.