Finlandia Daftar Gabung NATO, Rusia Setop Ekspor Gas
Rusia menghentikan ekspor gas ke negara tetangga Finlandia mulai Sabtu (21/5). Ini dilakukan beberapa hari setelah Finlandia mendaftarkan diri untuk menjadi anggota NATO.
NATO merupakan kependekan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. NATO adalah organisasi aliansi militer untuk tujuan keamanan bersama yang terdiri dari dua negara di Amerika Utara, 27 Eropa, dan satu Eurasia.
Setelah pengumuman pendaftaran tersebut, perusahaan gas raksasa Rusia Gazprom mengonfirmasi sepenuhnya menghentikan ekspor ke Finlandia pada Pukul 04:00 GMT, Sabtu (21/5).
“Kami telah mempersiapkan situasi ini dengan hati-hati dan asalkan tidak ada gangguan pada jaringan transmisi gas, kami akan dapat memasok semua pelanggan dengan gas dalam beberapa bulan mendatang," kata CEO Gasum Mika Wiljanen dalam pernyataan, dikutip dari CNA, Sabtu (21/5).
Finlandia mengatakan, semua pengiriman telah dihentikan. Namun mereka memastikan pelanggan tidak terpengaruh, walaupun negara ini mengimpor gas dari Rusia selama hampir 50 tahun.
Penyetopan pengiriman gas itu dilakukan karena Helsinki menolak untuk membayar dalam rubel. Ini juga menyusul pengumuman bahwa Finlandia mendaftar ke NATO.
Selain itu, negara-negara Barat, termasuk Finlandia memberikan sanksi bagi Rusia terkait invasi ke Ukraina. Moskow pun menyebut mereka ‘tidak bersahabat’ dan harus membayar gas menggunakan mata uang Rusia.
Finlandia mengimpor sebagian besar gas dari Rusia. Meski begitu, gas menyumbang kurang dari sepersepuluh konsumsi energi di negara ini.
Helsinki juga mengandalkan perusahaan milik negara Gasgrid Finland. “Jumlah gas yang dibutuhkan pasar gas Finlandia diimpor ke sistem melalui entry point Balticconnector sesuai dengan nominasi yang dibuat oleh pihak pasar,” kata Gasgrid Finland.
“Gasgrid Finland telah mengarahkan impor gas di Balticconnector dan sistem gas saat ini seimbang,” ujar perusahaan.
Minggu lalu, Rusia juga memutus pasokan listrik ke Finlandia. “Jelas bahwa tidak ada yang akan memberikan apapun secara gratis,” kata juru bicara Kremlin.