Sebarannya Meluas, Cacar Monyet Terkonfirmasi di 30 Negara

Aryo Widhy Wicaksono
1 Juni 2022, 15:47
Dado Ruvic/Illustration Tabung reaksi berlabel "Positif virus cacar monyet" terlihat dalam ilustrasi yang diambil Minggu (22/5/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/WSJ/cf
Dado Ruvic/Illustration Tabung reaksi berlabel "Positif virus cacar monyet" terlihat dalam ilustrasi yang diambil Minggu (22/5/2022).

Wilayah Eropa menjadi pusat wabah cacar monyet terbesar dan paling luas secara geografis, di luar daerah endemik penyakit tersebut di masa lalu yang meliputi kawasan Afrika barat dan tengah.

Kurva kasus terbaru menunjukan peningkatan tajam selama 2 minggu terakhir, dan menyitir CNN Internasional, Organisasi Kesehatan Internasional atau World Health Organization (WHO), melaporkan sedikitnya ada 550 laporan kasus cacar monyet secara global hingga Selasa (31/5).

"Terkonfirmasi saat ini di 30 negara di empat dari enam wilayah operasi WHO," jelas Koordinator Teknis WHO untuk Penanganan Cacar Monyet, Rosamund Lewis.

Dalam pembaruan data selama akhir pekan ini, WHO mengatakan pihaknya telah menerima laporan 257 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi. Selain itu, terdapat 120 kasus suspek di 23 negara, di mana virus itu tidak menjadi endemik.

Lewis mengatakan WHO tidak mengetahui sumber wabah dan meminta negara-negara untuk mengambil keuntungan dengan mencegah kasus berkembang menjadi wabah yang lebih besar.

Sementara Direktur WHO untuk Kawasan Eropa, Hans Henri P. Kluge, meminta negara-negara di dunia untuk bertindak cepat, serta bersama-sama menyelidiki dan mengendalikan situasi yang berkembang pesat ini.

Sejauh ini, hasil penyelidikan WHO Eropa terhadap kasus-kasus sebelumnya menunjukkan bahwa wabah di wilayah kawasan tersebut berlangsung pada pertengahan April.

"Sistem pengawasan dan diagnostik yang kuat di beberapa negara Eropa, bersama dengan mekanisme berbagi informasi lintas batas yang cepat dengan dukungan WHO dan mitra lainnya, patut dipuji karena wabah itu terungkap," jelas Kluge dalam keterangan resmi WHO Eropa, Rabu (1/6).

Berdasarkan laporan kasus hingga saat ini, wabah ini ditularkan melalui jejaring sosial yang sebagian besar terkait melalui aktivitas seksual, terutama antar sesama jenis kelamin.

Umumnya kasus melaporkan pasangan seksual yang berganti-ganti, dan pada kasus tertentu dengan acara atau pesta besar.

"Namun, kita harus ingat, seperti yang telah kita lihat dari wabah sebelumnya, bahwa cacar monyet disebabkan oleh virus yang dapat menginfeksi siapa saja dan secara intrinsik tidak terkait dengan kelompok orang tertentu," ucapnya.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...