Serba-serbi Idul Adha di Seluruh Dunia, Mayoritas Asia Rayakan Minggu

Tia Dwitiani Komalasari
10 Juli 2022, 08:55
Warga melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Pemerintah Provinsi Jawa barat menggelar Salat Idul Adha 1443 H di Lapangan Gasibu yang diikuti oleh ribuan umat Islam.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Warga melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Pemerintah Provinsi Jawa barat menggelar Salat Idul Adha 1443 H di Lapangan Gasibu yang diikuti oleh ribuan umat Islam.

Jutaan Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha yang merupakan salah satu hari raya terbesar dalam kalender Islam.  Dikenal sebagai “Hari Raya Kurban”, perayaan yang dihormati umat muslim tersebut bertepatan dengan ritual terakhir haji tahunan di Arab Saudi pada Sabtu (9/7).

Selain Arab Saudi, beberapa negara timur tengah dan Afrikan juga merayakan Idul Adha pada Sabtu (9/7), termasuk Afghanistan, Libya, Egypt, Kenya and Yemen. Namun demikian, sebagian besar negara Asia merayakan Idul Adha pada Minggu (10/7), termasuk negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yaitu Indonesia, Pakistan, dan India.

Umat Muslim merayakan Idul Adha dengan menyembelih ternak secara ritual dan mendistribusikan daging di antara keluarga, teman, dan orang miskin. Dikutip dari Al Jazeera, Minggu (10/7), Idul Adha memperingati kisah Al-Qur'an tentang kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan Ismail sebagai tindakan ketaatan kepada Allah SWT.

Sebelum dia bisa melakukan pengorbanan, Allah SWT menyediakan seekor domba jantan sebagai persembahan. Dalam penceritaan Kristen dan Yahudi, Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anak laki-laki lain yaitu Ishak.

 Haji terbesar setelah pandemi

Satu juta Muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong ke kota suci Mekah pekan ini. Ibadah haji tahun ini merupakan yang terbesar sejak pandemi.

Namun demikian, Arab Saudi tetap mempertahankan pembatasan kerumunan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Negara tersebut hanya menyediakan setengah kuota haji dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.

Pada hari raya Idul Adha, ratusan ribu peziarah bangun sejak subuh untuk melakukan perjalanan ke Mina, sebuah lembah luas yang dikelilingi oleh pegunungan tandus tempat Nabi Muhammad berhenti dalam perjalanannya sekitar 1.400 tahun yang lalu.

Di Kompleks Jamarat, peziarah melakukan lempar jumroh, yang merupakan simbolis untuk mengingat kemenangan Ibrahim atas godaan iblis. Para peziarah melemparkan kerikil ke tiga pilar besar yang menandai tempat-tempat di mana iblis mencoba mengganggu pengorbanan Ibrahim.

Di akhir ibadah haji, laki-laki dianjurkan mencukur kepala mereka, dan perempuan memotong seikat rambut sebagai tanda pembaruan. Mereka akan kembali ke Mekah untuk memutari Ka'bah sebelum pulang dan merayakan sisa Idul Adha bersama keluarga.

 Krisis pangan

Melambungnya harga pangan menyebabkan banyak warga negara kesulitan, termasuk di Timur Tengah. Banyak umat muslim yang tidak mampu membeli ternak untuk ritual Idul Adha. Kondisi itu juga berdampak pada perdagangan kambing, sapi, dan domba yang biasanya melonjak sebelum perayaan tersebut.

Di Afghanistan, inflasi global dan krisis ekonomi sejak peralihan kekuasaan oleh Taliban menyebabkan mereka kekurangan uang untuk membeli hewan ternak.

“Semua orang ingin menyembelih hewan atas nama Allah, tetapi mereka tidak dapat melakukannya karena mereka miskin,” kata Mohammad Nadir dari pasar ternak di Mazar-e-Sharif, Afghanistan utara.

“Tahun lalu pada hari ini, saya menjual 40 hingga 50 sapi. Tahun ini, saya hanya berhasil menjual dua,” kata Mohammad Qassim, seorang pedagang sapi Afghanistan. 

Di Palestina, hampir tidak ada pembeli di pasar ternak Gaza. Pedagang mengatakan bahwa harga pakan domba telah melonjak empat kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.

“Hidup kami penuh dengan kerugian,” keluh Abu Mustafa, seorang penjual domba di Deir al-Balah di Gaza tengah,

Di jalan-jalan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, keluarga-keluarga Palestina mengurangi hidangan perayaan Idul Adha. Biasanya warga Palestina merayakan Idul Adha dengan menyajikan banyak hidangan, dari jeroan hingga kue liburan kaak dan maamoul.

“Pada hari-hari seperti ini, ada permintaan buah-buahan, permen, dan kacang-kacangan juga, tetapi seperti yang Anda lihat, tidak ada yang berdiri untuk membeli sekarang,” keluh penjual buah, Baligh Hamdi.

 Krisis pangan sedang melanda banyak negara di dunia akibat melambungnya harga. Minyak nabati memimpin kenaikan harga pangan dunia seiring terganggunya pasokan dari Ukraina.

Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), indeks harga minyak nabati telah naik 28,46% ke level 229,3 poin pada Mei 2022 dari posisi 175,51 pada akhir tahun lalu (year to date/ytd). Sementara harga daging naik 9,88%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...