Pangeran Charles Sah Jadi Raja Inggris, Gantikan Ratu Elizabeth II
Pangeran Charles telah resmi diproklamasikan sebagai raja Inggris pada upacara bersejarah di Istana St James, Sabtu (10/9) pagi waktu setempat. Raja Charles III menggantikan mendiang ibundanya, Ratu Elizabeth II yang meninggal di Istana Balmoral, Skotlandia pada Kamis (8/9) lalu.
Melalui siaran televisi terlihat, bendera yang sempat diturunkan sebagai duka mendiang Ratu kini dikibarkan setinggi tiang. Gelombang proklamasi lebih lanjut akan berlangsung di seluruh Inggris sampai Minggu (11/9), dengan posisi bendera kembali ke setengah tiang.
Putra mahkota yang bernama asli Charles Philip Arthur George itu berjanji untuk melayani bangsa dengan pengabdian teguh yang sama seperti yang dilakukan mendiang Ratu selama 70 tahun pemerintahannya.
Dia pun telah memilih untuk dipanggil sebagai Raja Charles III. Nama ini menjadi keputusan pertama dari pemerintahan raja baru.
Dikutip dari BBC, pada Jumat (9/9) malam, Raja Charles III mengatakan kepada masyarakat Inggris tentang kesedihan mendalam atas kehilangan ibunya, memuji kehangatan, humor, dan kemampuannya yang tak pernah salah untuk selalu melihat yang terbaik dari orang-orang.
Charles menjadi raja saat ibunya meninggal, tetapi Dewan Aksesi tetap diadakan setelah kematian penguasa untuk membuat proklamasi resmi penggantinya.
Di hadapan Dewan Aksesi, Raja membuat pernyataan pribadi tentang kematian Ratu dan membuat sumpah untuk melestarikan Gereja Skotlandia, karena di Skotlandia ada pembagian kekuasaan antara gereja dan negara.
Di antara mereka yang hadir adalah Camilla, istri Charles selama 17 tahun yang kini bergelar Ratu Permaisuri, dan putra Raja, William, Pangeran Wales yang baru.
Raja Charles III memecahkan rekor pewaris takhta terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris. Ketika dia lahir pada 14 November 1948, ibunya belum menjadi ratu.
Elizabeth resmi naik takhta ketika Raja George VI meninggal pada 1952. Saat itu pula, Charles menjadi pewaris utama kerajaan Inggris pada usia 3 tahun.
Sebagai pewaris tetap tahta Britania Raya, Charles telah dianugerahi gelar mahkota Britania Raya “Prince of Wales” sejak 1958. Dalam sebuah pernyataan Raja Charles III mengungkapkan kesedihan atas meninggalnya ibundanya yang telah berkuasa kurang lebih 70 tahun itu.
“Kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya. Kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, alam dan persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia,” ungkap Raja Charles seperti dikutip dari euronews.