Kekayaan PM Baru Inggris Rishi Sunak Rp 13 T, Dari Mana Asalnya?
Rishi Sunak akan resmi menjadi perdana menteri baru Inggris menggantikan Lizz Trus yang mengundurkan diri pekan lalu setelah menjabat selama 44 hari. Sunak tak hanya menjadi keturunan Asia pertama yang akan memimpin Inggris, tetapi juga perdana menteri terkaya dalam sejarah.
Mengutip The Guardian, Sunak yang sebelumnya berprofesi sebagai bankir investasi dan istrinya yang merupakan pewaris miliarder teknologi India masuk dalam daftar orang terkaya Inggris versi Sunday Times. Mereka berjejer dengan anggota kerajaan dengan kekayaan mencapai 730 juta poundsterling atau setara Rp 12,9 triliun mengacu pada kurs Rp 17.683 per poundsterling. Kekayaan mereka bahkan lebih besar dua kali lipat dibandingkan Raja Charles III dan Ratu Camilla yang diperkirakan mencapai 330-350 juta poundsterling.
Kekayaan pasangan itu terutama berasal dari saham sang istri, Akshata Murty di perusahaan ayahnya, Infosys. Mereka juga memiliki inkubator start-up Catamaran Ventures UK dan memiliki saham di sekitar setengah lusin perusahaan lain. Pasangan itu memiliki setidaknya tiga rumah di Inggris, serta properti Santa Monica, California, senilai sekitar US$6 juta.
Menurut Guardian, ia bersama dengan istri dan dua orang putrinya sehari-hari tinggal di rumah lima kamar tidur mereka di London Barat dan menghabiskan akhir pekan di Yorkshire Utara, rumah bangsawan Georgia. Surat kabar itu mengatakan, rumah bangsawan tersebut telah disulap sebagai rumah peristirahatan dengan kolam renang dalam ruangan, gym, studio yoga, bak mandi air panas, dan lapangan tenis.
Kekayaan Sunak di tengah situasi sulit sebagian masyarakat Inggris ternyata tak mempengaruhi kepopulerannya. Robert Ford, seorang profesor politik di University of Manchester mengatakan, orang Inggris secara keseluruhan tidak berpikir bahwa menjadi kaya adalah hal yang buruk atau mendiskualifikasi seseorang dari posisi perdana menteri. Ada banyak individu yang sangat kaya yang sangat populer di masyarakat.
“Orang-orang memang peduli dengan orang kaya yang membuat aturan untuk diri mereka sendiri. Namun mereka tidak keberatan selama Anda membayar pajak Anda, tetapi akan benar-benar mengganggu jika mereka tidak memenuhi kewajibannya,” katanya.
Awal tahun ini, istri Sunak terhimpit oleh skandal pajak karena terungkap mengajukan diri sebagai penduduk tidak berdomisili yang memungkinkannya untuk menghindari membayar pajak Inggris atas penghasilan besar yang diperolehnya di luar negeri. Saat itu, Sunak masih menjabat sebagai menteri keuangan. Murty pada akhirnya setuju untuk membayar pajak yang berlaku di Inggris atas seluruh pendapatannya di berbagai belahan dunia.
Latar belakang kekayaan Sunak menjadi bahan bagi para kritikus Sunak. Ia dianggap tak bisa merasakan masa sulit yang dihadapi ekonomi Inggris akibat harga energi dan inflasi yang tak terkendali. Namun, para pendukung Sunak meningatkan pengalamannya sebagai menteri keuangan di era pandemi Covid-19.
Popularitas Sunak sebagai politikus yang dimulai tujuh tahun lalu melesat saat ia menjabat sebagai menteri keuangan dan menggelontorkan dana besar selama pandemi. Saat bersaing dengan Liz Truss dalam pemilihan perdana menteri sebelumnya, ia sempat mengkritik kebijakan ekonomi yang ingin dijalankan Truss.
Kritik Sunak terbukti karena kebijakan ekonomi pertama Truss berupa pemotongan pajak justru membuat kegaduhan di pasar keuangan Inggris. Itu membuat poundsterling jatuh ke rekor terendah dan Bank of England harus turun tangan menstabilkan pasar surat utang Inggris.