KBRI Evakuasi 104 WNI, Korban Meninggal Gempa Turki Jadi 7.800 Orang

Ira Guslina Sufa
8 Februari 2023, 06:42
Gempa turki
Katadata
Situasi setelah Gempa turki magnitudo 7,8

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara masih mencari sejumlah WNI yang hilang kontak di Turki setelah kejadian gempa bumi Magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menuturkan bahwa KBRI Ankara telah mengidentifikasi WNI yang terdampak. 

Dilaporkan sebanyak 10 WNI mengalami luka-luka akibat gempa turki dan suriah. Empat di antaranya sudah mendapat perawatan di rumah sakit setempat. Sedangkan enam lainnya harus dievakuasi ke Ankara.. 

"Di luar itu ada seorang ibu dengan dua anak yang sampai saat ini belum berhasil kami hubungi," ungkap Iqbal seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/2). 

Menurut Iqbal, saat ini KBRI juga masih berusaha untuk mencari dua orang pekerja spa terapis di Dyarbakir. Hingga saat ini kedua pekerja belum memberikan respons saat dihubungi. KBRI terus berkoordinasi dengan otoritas setempat didukung dengan pencarian melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI  setempat guna mencari keberadaan mereka.

Iqbal menambahkan bahwa pihaknya bersama tim KBRI sedang dalam perjalanan ke Gaziantep untuk memberikan bantuan kemanusiaan sekaligus mengevakuasi 104 WNI yang berada di lima wilayah terdampak gempa. KBRI berencana membawa para korban untuk kemudian dibawa ke Ankara.

Sebanyak 104 WNI itu terdiri atas 40 orang dari Gaziantep, 40 orang dari Kahramanmaras, 14 dari Dyarbakir, 9 dari Hatay, serta 1 WNI dari Adana. Para WNI tersebut dievakuasi karena tempat tinggal maupun asrama mereka telah hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah melebihi kapasitas.

Iqbal menyampaikan bahwa proses evakuasi WNI yang berada di Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay ke Ankara kemungkinan bisa dilakukan pada Selasa malam ini. KBRI telah menyiapkan tempat sementara untuk para WNI di  Wisma Duta di Ankara. 

“Di sana sudah disediakan tempat yang dapat menampung 110 orang untuk bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang," tuturnya.

Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2) mengguncang daerah tengah dan tenggara Turki, serta bagian utara Suriah yang berbatasan dengan Turki. Menurut badan penanggulangan bencana dan kedaruratan Turki (AFAD), sudah lebih dari 200 gempa susulan mengguncang wilayah-wilayah selatan negara ini.

Laman harian Hurriyet mengungkapkan total 5.775 bangunan ambruk di 10 provinsi di Turki dan angka ini belum termasuk bangunan ambruk di Suriah. Daerah bencana terparah dengan jumlah korban jiwa terbanyak terletak di Pazarcık, Elbistan and Türkoglu, Provinsi Kahramanmaras.

Korban Meninggal Bertambah

Berdasarkan update terbaru yang dikutip dari Reuters, sebanyak 7.800 orang korban di Turki dan Suriah dilaporkan meninggal. Tim penyelamat saat ini terus bekerja melawan waktu dan kondisi musim dingin yang keras untuk menggali puing dan menemukan korban selamat. Skala bencana yang meluas membuat data korban tewas diperkirakan akan bertambah signifikan. 

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi. Meski begitu masyarakat di daerah terdampak menyatakan protes dan kemarahan atas lambatnya penanganan dari pemerintah setempat. 

"Bahkan tidak ada satu orang pun di sini. Kami berada di bawah salju, tanpa rumah, tanpa apa pun," kata Murat Alinak salah seorang korban kepada Reuters. 

Gempa berkekuatan 7,8 pada Senin, diikuti ratusan gempa susulan telah meruntuhkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan blok apartemen. Gempa juga melukai puluhan ribu orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...