Putin Bakal Tempatkan Nuklir Taktis, Serangan Nuklir Rusia Dimulai?

Intan Nirmala Sari
26 Maret 2023, 09:32
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai, pemerintah AS melakukan 'ekonomi yang egois' karena mendorong negara lain untuk tidak menggunakan teknologi jaringan milik Huawei.
ANTARA FOTO/REUTERS/Sergei Karpukhin/cfo/17
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai, pemerintah AS melakukan 'ekonomi yang egois' karena mendorong negara lain untuk tidak menggunakan teknologi jaringan milik Huawei.

Di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara Barat terkait perang Rusia Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin umumkan bakal menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga, Belarusia pada Sabtu (25/3). Rencana tersebut menjadi yang pertama kali sejak pertengahan 1990-an, di mana Moskow akan menempatkan senjata semacam itu di luar negeri. 

Melansir Reuters, beberapa komentator Rusia berspekulasi tentang kemungkinan serangan nuklir. Hal tersebut juga membuat Amerika Serikat selaku salah satu negara adidaya nuklir di dunia untuk bereaksi dengan hati-hati. 

Sementara itu, seorang pejabat senior administrasi mencatat, Rusia dan Belarusia telah membicarakan kesepakatan semacam itu (serangan nuklir) selama setahun terakhir. Namun, dia mengatakan tidak ada tanda-tanda Moskow berencana menggunakan senjata nuklirnya.

Adapun senjata nuklir "taktis" mengacu pada senjata yang digunakan untuk keuntungan tertentu di medan perang, dibandingkan sebagai senjata untuk melenyapkan kota. Meskipun begitu, masih belum jelas berapa banyak senjata semacam itu yang dimiliki Rusia, mengingat wilayah tersebut masih menyimpan rahasia sisa Perang Dingin.

Para ahli mengatakan kepada Reuters bahwa perkembangan itu signifikan, karena Rusia sampai sekarang bangga tidak menjadi negara seperti Amerika Serikat. Negeri Beruang Putih tersebut juga tidak menyebarkan senjata nuklir di luar perbatasannya.

Putin mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah lama mengangkat masalah penempatan senjata nuklir taktis di negaranya.

“Tidak ada yang aneh di sini juga: pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka,” katanya.

"Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama - tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir," tambah Putin.

Di sisi lain, pejabat senior administrasi AS mencatat Moskow dan Minsk telah berbicara tentang transfer senjata nuklir selama beberapa waktu. "Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri, atau indikasi Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Kami tetap berkomitmen untuk pertahanan kolektif aliansi NATO," kata pejabat itu.

Sementara itu, Putin tidak merinci kapan senjata itu akan dipindahkan ke Belarusia. Sebagai informasi, Belarusia merupakan salah satu negara yang berbatasan dengan tiga negara anggota NATO seperti Polandia, Lituania, dan Latvia.

"Ini adalah bagian dari permainan Putin untuk mencoba mengintimidasi NATO, karena tidak berguna melakukan ini di Belarus, karena Rusia memiliki begitu banyak senjata dan pasukan di dalam Rusia," kata Hans Kristensen, direktur proyek informasi nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...