Buat Tradisi Baru, Zelensky Buka Puasa Bersama Tentara Muslim Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggelar acara buka puasa resmi kenegaraan bersama dengan tentara Muslim Ukraina yang tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan pada Jumat (7/4).
Zelensky, berbicara di sebuah masjid di luar pusat ibu kota, mengumumkan bahwa Ukraina memulai tradisi baru untuk mengadakan buka puasa resmi, buka puasa setiap hari selama bulan suci Ramadan.
Berbicara kepada para peserta makan malam yang meliputi para pemimpin Majlis, satu-satunya badan eksekutif-perwakilan tertinggi Tatar Krimea, dan perwakilan ulama Muslim, Zelensky berterima kasih kepada komunitas Muslim.
“Bulan Ramadan dihormati di mana pun di Ukraina, bahkan di garis depan, bahkan dalam kondisi pertempuran,” ujarnya seperti dikutip dari CNN pada Minggu (9/4).
Sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2021, Ukraina telah melancarkan banyak serangan terhadap posisi Rusia di Krimea, yang sebelumnya dianeksasi oleh Moskow pada 2014 dan saat ini berada di bawah kendali Kremlin.
Zelensky telah berulang kali bersumpah untuk membebaskan Krimea, yang menurutnya tetap menjadi bagian dari rakyat dan masyarakat Ukraina. Dia juga mengkritik perlakuan Rusia terhadap Muslim di Krimea.
“Upaya Rusia untuk memperbudak Ukraina dan orang Eropa lainnya justru dimulai dari pendudukan Krimea Ukraina, tepatnya dari represi di Krimea terhadap kebebasan Ukraina dan Tatar Krimea, terhadap Muslim Krimea,” ujarnya. “Pembebasan Krimea tidak memiliki alternatif tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga untuk seluruh dunia”.
Beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Turki dan Arab Saudi, telah memposisikan diri sebagai mediator dalam konflik di Ukraina, menengahi perjanjian antara Kyiv dan Moskow tentang ekspor biji-bijian atau pertukaran tahanan.
Rusia memiliki minoritas Muslim yang besar dari wilayah selatan, termasuk Chechnya dan Dagestan, banyak dari mereka berjuang untuk Moskow di Ukraina.