Tiga WNI Ditangkap Diduga Terlibat Pembunuhan WNI di Jepang
Tiga warga negara Indonesia (WNI) ditangkap oleh polisi Jepang karena diduga melakukan pembunuhan dan pembuangan mayat seorang pria pada 30 Desember 2021. Korban pembunuhan merupakan seorang WNI yang bekerja satu perusahaan dengan tiga tersangka.
KBRI Tokyo mendapatkan informasi tersebut dari Kantor Polisi Konosu, Prefektur Saitama, pada Selasa (18/4).
“Mayat korban, yang diduga berjenis kelamin laki-laki, dimasukkan ke dalam tas dan dibuang di pinggir jalan Kota Tamura, Prefektur Fukushima,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dikutip dari Antara, Rabu (19/4).
Judha menjelaskan KBRI Tokyo telah meminta akses kekonsuleran untuk menemui para WNI dan melakukan pendampingan hukum.
Judha mengatakan korban pembunuhan adalah WNI. KBRI Tokyo pernah menerima laporan WNI yang hilang dua tahun lalu. "Data WNI tersebut telah disampaikan kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Judha.
KBRI masih menunggu informasi lebih detil mengenai modus pembunuhan ini. “Kita tunggu hasil identifikasi yang sedang dilakukan kepolisian Jepang,” ujar dia, menambahkan.
Kasus itu ramai dibicarakan di media sosial setelah diungkap oleh seorang WNI dengan akun Twitter @kevinpramudya.
WNI yang tinggal di Jepang lagi dikejutkan sama berita ini, polisi Jepang baru saja menemukan mayat WNI di dalam sebuah koper di Prefektur Fukushima.
Korban sudah hilang sejak Desember 2021, setelah makan bersama ketiga tersangka yang juga WNI sekaligus teman kerja satu kantor.
Berdasarkan pemberitaan dari stasiun televisi Jepang, korban berasal dari Pati, Jawa Tengah, yang dibunuh oleh seorang pelaku yang adalah warga Purwodadi.
Di Jepang, tiga terduga pelaku diketahui tinggal di kota yang sama dengan korban yaitu di Kota Konosu, Prefektur Saitama.
Korban dilaporkan hilang pada Desember 2021 setelah makan dan minum di sebuah apartemen bersama ketiga tersangka. Diduga jenazah korban telah disembunyikan sejak 2021, tetapi baru dibuang pada Maret lalu.