G7 Perketat Sanksi kepada Rusia, Sasar Produk Industri hingga Berlian
Para pemimpin negara G7 sepakat untuk memperketat sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022. G7 berjanji untuk membatasi ekspor apapun yang dapat membantu Rusia melanjutkan aksi militernya di Ukraina dan menghindari sanksi yang ada.
“Tindakan hari ini akan semakin memperketat kemampuan (Vladimir) Putin untuk melanjutkan invasinya dan akan memajukan upaya global kami untuk menghentikan upaya Rusia untuk menghindari sanksi,” kata Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/5).
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin G7 mengatakan pembatasan akan mencakup ekspor mesin industri, peralatan dan teknologi yang berguna untuk upaya perang Rusia, sementara upaya akan dilakukan untuk membatasi pendapatan Rusia dari perdagangan logam dan berlian.
Di tengah bukti bahwa sanksi Rusia yang ada sedang dilemahkan oleh pengelakan, mereka mengatakan kelompok itu "terlibat" dengan negara-negara di mana barang, layanan, atau teknologi G7 yang dibatasi dapat transit ke Rusia.
“Pada dasarnya, tujuannya adalah untuk memberikan klarifikasi agar pengelakan menjadi lebih sulit,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz. Meskipun tidak ada negara yang disebutkan dalam pernyataan G7, pernyataan terpisah dari Uni Eropa mengatakan telah meminta negara-negara Asia Tengah untuk waspada terhadap pengelakan sanksi Rusia.
Rincian data perdagangan Jerman menunjukkan ekspornya ke negara-negara yang berbatasan dengan Rusia telah meningkat tajam, memicu kekhawatiran tentang re-ekspor barang dari tetangga tersebut.
Ukraina telah mendesak sekutu Baratnya untuk melangkah lebih jauh dalam mengisolasi Rusia, misalnya dengan memperketat celah di sektor keuangan.
“Tentu saja, sanksi dapat diperketat pada sektor perbankan (Rusia),” kata John Herbst, mantan duta besar AS untuk Ukraina yang sekarang bekerja di wadah pemikir Dewan Atlantik. “Mereka mengejar beberapa dari mereka, tetapi yang lain dapat beroperasi.”
Secara terpisah, pemerintah AS menambahkan lusinan entitas ke daftar hitam perdagangan dan Inggris menerbitkan rencana untuk melarang impor berlian, tembaga, aluminium, dan nikel Rusia, meskipun data menunjukkan impor Rusia ke Inggris atas komoditas tersebut kecil.
Mencerminkan pandangan UE bahwa sanksi berlian yang lebih luas hanya akan mengalihkan perdagangan Rusia ke tempat lain dari ibu kota permata Antwerp yang mapan di Belgia, draf G7 hanya merujuk pada kemungkinan langkah menuju tindakan pembatasan di masa depan.