Korea Utara Bakal Pasok Rusia Senjata, AS Ancam akan Ada Konsekuensi

Happy Fajrian
6 September 2023, 07:59
korea utara, rusia, kim jong un, vladimir putin, amerika serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA /aww/sad.
Rudal balistik antarbenua Hwasong-17 ikut dalam parade militer malam hari untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada Selasa (26/4/2022).

Perundingan senjata antara Rusia dan Korea Utara terus mengalami kemajuan seiring rencana pertemuan Kim Jong Un dengan Vladimir Putin. Amerika Serikat (AS) mengancam bahwa akan ada konsekuensi besar jika Korut memasok senjata ke Rusia.

“Memberikan senjata kepada Rusia tidak akan berdampak baik bagi Korea Utara dan mereka akan menanggung konsekuensinya di komunitas internasional,” kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters Rabu (6/9).

Sementara itu Kremlin menolak berkomentar tentang pernyataan para pejabat AS terkait rencana kunjungan Kim Jong Un ke Rusia bulan ini untuk bertemu Presiden Vladimir Putin dan membahas pasokan senjata ke Moskow.

“Kim memperkirakan diskusi mengenai senjata akan terus berlanjut,” kata Sullivan. “Termasuk di tingkat pemimpin dan bahkan mungkin secara langsung. Kami terus menekan basis industri pertahanan Rusia, dan Moskow kini mencari sumber apa pun yang bisa mereka temukan untuk barang-barang seperti amunisi.”

“Kami akan terus menyerukan Korea Utara untuk mematuhi komitmen publiknya untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang pada akhirnya akan membunuh warga Ukraina,” kata Sullivan lagi.

Pada hari Senin, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan Kim dan Putin mungkin berencana untuk bertemu. Mengutip laporan New York Times pemimpin Korea Utara itu berencana melakukan perjalanan ke Rusia paling cepat minggu depan untuk bertemu Putin.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar ketika ditanya apakah ia dapat mengkonfirmasi pembicaraan tersebut. “Tidak, saya tidak bisa. Tidak ada yang perlu dikatakan,” ujarnya.

Menurut para analis politik, ketika keterasingan Rusia atas perang di Ukraina semakin meningkat, hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai di Korea Utara. Bagi Korea Utara, hubungan dengan Rusia tidak selalu sehangat pada masa puncak Uni Soviet, namun kini negara tersebut memperoleh manfaat nyata dari kebutuhan Moskow akan sekutu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...