Buka KTT Asia Timur ke-18, Jokowi Dorong Semua Negara Tekan Rivalitas
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas sebagai kunci kesejahteraan di Asia Tenggara. Pernyataan tersebut dilayangkan saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur ke-18 di Ruang Cendrawasih 3, Jakarta Convention Center.
Jokowi menilai semua negara yang menghadiri KTT tersebut memiliki tanggung jawab yang sama untuk tidak menciptakan konflik baru. Menurutnya, semua negara dalam ruangan tersebut memiliki tanggung jawab untuk menurunkan tensi di kawasan.
"Kita memiliki tanggung jawab untuk mencairkan suasana yang beku, menciptakan ruang dialog, untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada," kata Jokowi di Jakarta Selatan, Kamis (7/9).
Jokowi berpendapat telah banyak kata "perdamaian" dan "stabilitas" selama KTT ASEAN ke-43 berlangsung. Oleh karena itu, Jokowi menyampaikan ASEAN akan terus berperan sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Jokowi mengatakan masyarakat dunia akan menilai apakah pimpinan negara yang menghadiri KTT Asia Timur memiliki kebijaksanaan. Oleh karena itu, Jokowi mendorong para pimpinan untuk memperkuat kolaborasi dan tidak mempertajam rivalitas.
"ASEAN akan sangat menghargai jika KTT Asia Timur ini dapat menyepakati pernyataan tingkat pemimpin mengenai tekad untuk terus menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan," ujar Jokowi.
Jokowi mengumumkan KTT Asia Timur ke-18 telah menyepakati kerja sama antara ASEAN dengan Indian Ocean Rim Association dan Pacific Island Forum. Maka dari itu, Kepala Negara menyatakan menerima kehadiran Presiden Bangladesh.
Kemarin, Rabu (6/9), Presiden Bangladesh Mohammad Shahabuddin telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Bangladesh antara lain dibahas mengenai kesepakatan untuk menyegerakan penyelesaian PTA (Preferential Trade Agreement) RI- Bangladesh," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9).
Pembahasan dilanjutkan dengan penandatanganan memorandum of understanding atau MoU tentang kerja sama energi antara kedua negara yang diharapkan dapat mendorong investasi di sektor energi.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData