Putin Sebut Kebijakan Amerika Serikat Perburuk Perang Israel-Hamas

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Oktober 2023, 17:59
putin, amerika serikat, israel, hamas, palestina
ANTARA FOTOMaxim Shemetov/hp.
Russia's President Vladimir Putin attends a parade marking Navy Day in Saint Petersburg, Russia July 31, 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut konflik Israel dan Palestina di Jalur Gaza yang makin memanas dipicu oleh keputusan Amerika Serikat (AS). Putin menuding Abang Sam mengabaikan aspirasi rakyat Palestina untuk menjadi negara merdeka.

Putin juga menyampaikan rasa prihatin atas jatuhnya korban dari warga sipil akibat perang Israel dan Hamas sejak Sabtu (7/10). Hingga Senin (9/10), sudah hampir 1.200 orang menjadi korban, sekira 700 orang di Israel dan hampir 500 orang di Gaza.

Ototitas Kremlin mengatakan bahwa keprihatinan Putin terhadap warga sipil yang terbunuh di Israel dan Gaza terlihat saat melakukan panggilan telepon dengan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Keprihatinan mendalam diungkapkan mengenai terus meningkatnya kekerasan dan meningkatnya jumlah korban sipil,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Jazeera pada Rabu (11/10).

Kedua pimpinan tersebut menegaskan kembali perlunya kesepakatan gencatan senjata secara segera dan kembali mendorong proses negosiasi. Pernyataan yang dirilis oleh Kremlin juga menyebut Erdogan sangat menyayangkan aksi tersebut jika menargetkan instalasi maupun bangunan sipil.

"Turki tidak menerima tindakan seperti itu," tulis pernyataan Kremlin.

Putin pada Selasa (10/10) menyebut pembentukan negara Palestina “perlu” dan menyalahkan kebijakan AS di wilayah tersebut. “Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah,” kata Putin pada awal pertemuan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed al-Sudani.

Putin mengatakan Washington berusaha untuk memonopoli upaya dalam menciptakan perdamaian antara Israel dan Palestina. Dia menuding AS memaksakan ide-idenya untuk mencari solusi konflik ketimbang mencari kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...