Israel Mempersiapkan Serangan Darat Besar-besaran ke Gaza
Israel bersiap melancarkan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, setelah memberitahu warga Palestina yang tinggal di wilayah padat penduduk tersebut untuk mengungsi ke selatan, menuju perbatasan Mesir.
Mengutip Reuters, Minggu (15/10), Israel juga memperingatkan kelompok militan asal Lebanon, Hizbullah, untuk tidak memulai perang di front kedua di utara Israel, dan mengancam kehancuran Lebanon kelompok militan ini memulai perang terbuka.
Israel bertekad menghancurkan Hamas yang menguasai Gaza sebagai pembalasan atas serangan kelompok militan ini, yang menyerbu kota-kota Israel pekan lalu. Dalam serangan mendadak tersebut, tercatat sekitar 1.300 warga sipil tewas, serta menculik sekitar 150 orang.
Merespons serangan tersebut, jet dan artileri Israel melancarkan pemboman paling hebat yang pernah terjadi di Gaza. Kota berpenduduk 2,3 juta jiwa tersebut kini dalam kepungan total.
Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 2.200 orang tewas, seperempat di antaranya anak-anak, dan hampir 10.000 orang terluka. Petugas penyelamat mati-matian mencari korban yang selamat dari serangan udara malam hari.
Ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu (14/10) dari jalur serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi. Di saat serangan terus dilancarkan, pihak Israel mengatakan telah membuka dua jalan agar warga sipil dapat mengungsi.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, warga Palestina akan tetap tinggal, bahkan ketika satu juta warga Gaza dilaporkan meninggalkan rumah mereka sejak Israel memulai pemboman.
Serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10) telah membawa kawasan ini ke dalam krisis baru, ketika para pemimpin Israel yang marah bersiap untuk merespons dengan kekuatan yang menghancurkan.
"Tentara dan batalyon IDF dikerahkan di seluruh negeri dan meningkatkan kesiapan operasional untuk tahap perang selanjutnya, dengan penekanan pada operasi darat yang signifikan," bunyi pernyataan resmi IDF.
Militer Israel juga menyebutkan, bahwa serangan ke Gaza akan mencakup udara, darat dan laut, serta mencakup "arena pertempuran yang diperluas", tanpa menjelaskan lebih lanjut.