Normalisasi Hubungan, Cina-AS Sepakati Pertemuan Xi Jinping dan Biden
Cina dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan upaya untuk menormalisasi hubungan kedua negara yang menegang melalui pertemuan pemimpin kedua negara, Xi Jinping dan Joe Biden pada November mendatang.
Upaya untuk pertemuan tersebut merupakan buah dari kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi ke AS pada Jumat (27/10), di mana ia bertemu sejumlah diplomat di Washington dan juga bertemu dengan Biden selama sekitar satu jam.
Gedung Putih menilai diskusi singkat dengan Menlu Cina tersebut, yang merupakan kunjungan pertama sejak 2018, sebagai kesempatan bagus untuk terus menjaga jalur komunikasi antar dua negara rival geopolitik.
Wang Yi juga bertemu dengan Menteri Dalam Negeri AS Anthony Blinken dan penasihat keamanan negara AS Jake Sullivan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pejabat tinggi Biden membahas beberapa isu krusial.
“Kebutuhan untuk memulihkan jalur komunikasi militer-ke-militer antara kedua negara, aksi Beijing di Laut Cina Timur dan Selatan, Taiwan, hak asasi manusia, aliran prekursor fentanil dan kasus-kasus warga Amerika yang ditahan di Cina,” kata para pejabat AS seperti dikutip Reuters, Selasa (31/10).
Hasil dari pertemuan ini, rencananya Biden dan Xi akan bertemu ketika gelaran KTT APEC di San Francisco bulan depan. “Kami sedang melakukan persiapan untuk pertemuan semacam itu,” kata salah satu pejabat senior pemerintah AS.
“Tentu saja, para pemimpin Tiongkok sering kali memberikan konfirmasi secara terbuka menjelang kunjungan mereka, jadi saya serahkan kepada pihak Tiongkok untuk mengetahui apakah dan kapan mereka membuat pengumuman tersebut,” kata pejabat itu.
Wang mengatakan kepada Biden bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk membantu "membendung kemerosotan" dalam hubungan AS-Cina "dengan memperhatikan San Francisco", tanpa memberikan rincian apa pun.
“Cina mementingkan harapan AS untuk menstabilkan dan meningkatkan hubungan AS dengan Cina,” kata Wang dalam pertemuannya dengan Biden.
Pemerintahan Biden memandang keterlibatan langsung tingkat pemimpin dengan Xi sebagai hal yang sangat penting dalam mengelola ketegangan karena berupaya mencegah hubungan berubah menjadi konflik.
“Bagian besar dari pertemuan potensial adalah kedua pemimpin akan duduk bersama dan melakukan pembicaraan mengenai tujuan strategis,” kata pejabat AS tersebut.
Diskusi Mengenai Konflik Timur Tengah
Selain normalisasi hubungan Cina-AS, konflik Israel-Hamas juga menjadi salah satu topik pembicaraan antara Wang dan Biden. Konflik ini telah menambah dinamika baru dalam hubungan yang memanas antara negara adidaya tersebut.
Washington berharap Beijing dapat menggunakan pengaruhnya dengan Iran untuk mencegah eskalasi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Para pejabat AS mengatakan masalah ini sering muncul selama pertemuan Wang, namun tidak jelas apakah Washington mampu membuat Beijing berkomitmen menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengatasi konflik.
“Kami menyatakan keprihatinan kami yang mendalam terhadap situasi ini dan menekan Cina untuk mengambil pendekatan yang lebih konstruktif, dan hal itu tentu saja mencakup keterlibatan mereka dengan Iran, untuk mendesak ketenangan,” kata salah satu pejabat senior pemerintah.
Cina mengutuk kekerasan dan serangan terhadap warga sipil dalam konflik tersebut, dan meskipun Wang menyatakan tindakan Israel “di luar jangkauan pembelaan diri”, ia tidak menyebut nama Hamas dalam komentarnya.