Rusia Heran Dewan Keamanan PBB Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Rusia mempertanyakan sikap Dewan Keamanan PBB yang menolak adanya gencatan senjata di Jalur Gaza. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia saat berpidato dalam sidang darurat DK PBB mengenai situasi Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina.
Nebenzia mengaku heran dengan sikap beberapa anggota DK PBB yang tidak mendukung adanya gencatan senjata di Jalur Gaza. Menurut dia, resolusi yang hanya menyerukan jeda kemanusiaan tidak akan membantu menyelesaikan konflik antara Israel dan Hamas di Palestina.
“Tidak ada jeda kemanusiaan yang akan membantu. Bantuan kemanusiaan tidak dapat diberikan di tengah tingginya permusuhan di lapangan. Saya harap semua orang di sini memahaminya,” ujarnya dalam sidang yang digelar di New York, Amerika Serikat (AS).
Dubes Rusia itu mengungkapkan hanya ada 94 truk bantuan yang masuk, dan Israel selalu menghalangi bantuan kemanusiaan masuk Gaza ketika rasa putus asa kian besar di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.
“Meskipun seluruh dunia menunjukkan reaksi yang tegas, Yerusalem Barat (pemerintah Israel) telah memulai implementasi praktis dari rencananya dalam membersihkan daerah kantong tersebut,” kata dia.
Dia menyatakan sikap DK PBB menjadi lumpuh gara-gara AS yang kini menempatkan Suriah yang bertetangga dengan Israel, menjadi sasaran serangan AS. “Tindakan Washington ini tidak sah dan serangan semacam itu dapat memperluas konflik bersenjata di seluruh kawasan,” kata dia.
“Prioritas saat ini adalah menghentikan pertumpahan darah dan mengalihkan situasi ini ke ranah diplomatik dengan tujuan mewujudkan solusi dua negara yang didukung PBB,” kata Nebenzia menambahkan.
Sejak serangan 7 Oktober 2023, DK PBB gagal menghasilkan resolusi mengenai krisis Israel-Palestina. Ada empat rancangan resolusi yang diajukan, tetapi gagal diadopsi karena veto sejumlah anggota tetapnya, yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Cina, dan Rusia.
Rancangan resolusi yang diusulkan AS mengenai jeda kemanusiaan gagal disahkan karena diveto Cina dan Rusia, sedangkan rancangan Rusia tentang gencatan senjata kemanusiaan tidak dapat diadopsi karena kurang didukung mayoritas anggota.
Resolusi yang diajukan Rusia tentang gencatan senjata itu hanya mendapatkan empat suara mendukung, dua negara menolak, dan sembilan abstain. Inggris dan AS memveto rancangan usulan Rusia ini.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sejauh ini sudah lebih dari 8.000 warga Palestina tewas, sedangkan puluhan ribu lainnya luka-luka.