Israel Bom Sekolah Tempat Pengungsi Palestina yang Dikelola PBB
Israel kembali menyerang sekolah tempat pengungsian warga sipil Palestina yang dikelola di PBB. Tak hanya itu, Israel juga menargetkan lokasi vital lainnya seperti rumah sakit dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Berdasarkan laporan Al Jazeera, Israel mengebom sekolah Sekolah Al-Fakhoora di Gaza, Sabtu (4/11). Ini merupakan sekolah terbesar di utara dan terletak di dalam kamp pengungsi Jabalia yang dikelola PBB.
Sekolah tersebut menampung ribuan orang yang melarikan diri dari serangan udara sebelumnya dari berbagai wilayah di utara Gaza. Kamp pengungsi ini telah diserang tiga kali dalam beberapa hari terakhir – namun ini bukan satu-satunya pemboman besar yang terjadi pagi ini.
Peristiwa lainnya terjadi di lingkungan pusat di Kota Gaza. Dulunya merupakan daerah yang sangat padat penduduknya dan kini telah hancur seluruhnya. Warga di sana masih berusaha mencari korban yang berada di bawah reruntuhan.
Israel sebelumnya juga menyerang rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza. Sekitar 40.000 orang berlindung di dalam Rumah Sakit al-Shifa.
Serang Solar Panel
Israel juga menyerang sejumlah objek vital warga sipil Palestina seperti solar panel. Padahal solar panel merupakan satu-satunya sumber energi yang dimiliki warga Palestina.
“Tetapi dengan serangan udara terbaru, Israel menargetkan panel surya dan generator. Saya melihat beberapa sasaran dengan mata kepala sendiri – [pasukan Israel] hanya menargetkan panel surya yang ditempatkan di atap-atap bangunan dan ini adalah satu-satunya cara bagi warga Palestina di Jalur Gaza untuk mendapatkan sumber listrik," tulis laporan Al Jazeera.
Warga Palestina berusaha semaksimal mungkin menemukan sumber listrik untuk mengakses Internet dan menyebarkan pesan kejadian yang menimpa mereka ke seluruh dunia.
“Mereka mengisi daya ponselnya, mencoba terhubung dengan dunia,” tulis laporan tersebut.
Setidaknya 9.227 warga Palestina telah tewas akibat serangan udara Israel di Gaza sejak serangan Hamas 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Apa Sikap PBB?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan "penghormatan penuh terhadap hukum internasional" dan menekankan bahwa rumah sakit tidak boleh dijadikan sasaran serangan. Hal ini menyusul laporan serangan Israel di gerbang utama Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan pihaknya terus menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional.
"Ini mencakup ketentuan bahwa rumah sakit tidak boleh digunakan dalam pertempuran apa pun," ujarnya saat ditanya kemungkinan PBB menyusun rencana menegakkan hukum internasional dan mencegah serangan Israel ke fasilitas kesehatan, seperti dikutip dari Anadolu.
"PBB selalu siap menyampaikan seruan dalam setiap kasus (konflik)," kata Dujarric yang mencatat bahwa PBB sebelumnya telah menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional dalam konflik, seperti yang terjadi di Ukraina dan Sudan.
Ketika ditanya tentang aksi PBB selain menyerukan penghentian permusuhan atau mengecam aksi brutal, Dujarric mengklarifikasi bahwa dia hanya bisa berbicara mewakili sekretaris jenderal PBB.
"Kami terus menyerukan hal ini dan terus mendorongnya di hadapan umum dan terus mendorongnya secara pribadi," katanya.
"Ada bagian legislatif lain di PBB, yang mungkin bisa berbuat lebih banyak untuk memastikan pengakhiran konflik," ucap Dujarric.