Jokowi Sebut RI Siap Gelar Kerja Sama Indo-Pasifik Asal Saling Untung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan negara atau kelompok negara manapun asal menguntngkan. Ia juga berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan pilar I dalam negosiasi Kerangka Kerja Kesejahteraan Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) tahun depan.
Pilar I merupakan kerangka kerja perdagangan yang bertujuan untuk memajukan ketahanan, keberlanjutan, inklusivitas, pertumbuhan ekonomi, keadilan, dan daya saing perekonomian 14 negara anggota.
“Indonesia berkomitmen untuk meyelesaikan perundingan Pilar ke-1 di tahun 2024 dan implementasi kesepakatan bersama,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato IPEF di San Francisco yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (17/11).
IPEF merupakan inisiatif Amerika Serikat (AS) yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden Joe Biden pada 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Terdapat 14 negara yang berpartisipasi dalam IPEF.
Negara yang bergabung yaitu Amerika Serikat, Australia, Fiji, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Negara-negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam juga ikut masuk.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengapresiasi penandatanganan perjanjian Pilar II mengenai penguatan rantai pasok global. Menurut Jokowi, langkah tersebut merupakan upaya konkrit negara anggota IPEF dalam merespons disupsi rantai pasok global.
“Saya juga menyambut baik penyelesaian perundingan Pilar ke-3 yakni ekonomi bersih dan Pilar ke-4 ekonomi yang adil,” ujar Jokowi.
Di hadapan pimpinan negara anggota IPEF, Jokowi menyebut Indonesia selalu terbuka melakukan kerja sama dengan pihak manapun dengan prinsip saling menguntungkan.
Menurutnya, prinsip inilah yang mendasari Indonesia berpartisipasi dalam perundingan IPEF, "Saling memahami kebutuhan nasional terutama kepentingan negara berkembang adalah kunci untuk menjalin kerja sama yang baik,” kata Jokowi.