Israel Tebar Ancaman akan Memburu dan Lenyapkan Hamas di Seluruh Dunia

Happy Fajrian
4 Desember 2023, 07:55
israel, hamas, palestina
Antara
Eskalasi konflik Palestina - Israel meningkat di Jalur Gaza, Minggu (8/10)

Kepala badan keamanan dalam negeri Israel Shin Bet, Ronen Bar, berjanji akan memburu Hamas di seluruh dunia walaupun itu membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.

Pernyataan itu disiarkan oleh lembaga penyiaran publik Israel Kan pada Minggu (4/12). Tidak diketahui kapan pernyataan tersebut dilontarkan atau kepada siapa.

“Kabinet telah menetapkan tujuan bagi kami untuk melenyapkan Hamas. Ini adalah Munich kami. Kami akan melakukan ini di manapun, di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Turki, Qatar. Ini akan memakan beberapa tahun, tapi kami akan melakukannya,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Senin (4/12).

Sebagai informasi, yang dimaksud dengan Munich adalah tanggapan Israel terhadap pembunuhan 11 anggota tim Olimpiade Israel pada 1972 ketika kelompok bersenjata dari kelompok Black September Palestina melancarkan serangan di Munich, Jerman, lokasi Olimpiade digelar.

Israel menanggapinya dengan melakukan kampanye pembunuhan yang ditargetkan terhadap agen dan penyelenggara Black September selama beberapa tahun dan di beberapa negara.

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas setelah orang-orang bersenjata pada 7 Oktober menerobos perbatasan dengan Gaza, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. Lebih dari 15.500 orang telah terbunuh sejauh ini selama serangan Israel di Gaza.

Selain di Gaza, para pemimpin Hamas tinggal atau sering mengunjungi Lebanon, Turki dan Qatar. Qatar membantu memediasi gencatan senjata selama seminggu yang gagal pada Jumat (1/12).

Selama bertahun-tahun, berbagai negara telah menawarkan perlindungan bagi Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Australia, Kanada, Uni Eropa, Israel, Jepang, dan Amerika Serikat.

Pada tahun 1997, agen Mossad Israel gagal meracuni pemimpin Hamas saat itu, Khaled Meshaal, di Yordania. Israel harus memberikan obat penawar kepada Yordania untuk menyelamatkan nyawa Meshaal. Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu adalah perdana menteri pada saat itu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...