Sebelum Tabrakan, Pesawat Penjaga Pantai Belum Dapat Izin Take Off

Hari Widowati
4 Januari 2024, 12:18
Pesawat jet Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat bantuan gempa di bandara Tokyo Haneda pada Selasa (2/1).
YouTube BBC
Pesawat jet Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai di bandara Tokyo Haneda pada Selasa (2/1).
Button AI Summarize

Otoritas Jepang mengatakan bahwa menara pengawas telah memberikan izin kepada pesawat jet penumpang milik Japan Airlines sebelum bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. Sementara itu, pesawat turboprop milik Penjaga Pantai belum diizinkan untuk lepas landas.

Seluruh 379 orang yang berada di dalam pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines (JAL) berhasil dievakuasi dari pesawat yang terbakar setelah bertabrakan dengan turboprop De Havilland Dash-8 milik Penjaga Pantai, tak lama setelah mendarat di Bandara Haneda.

Namun, lima orang tewas di antara enam kru Penjaga Pantai. Pesawat kecil itu dijadwalkan untuk berangkat dalam penerbangan untuk merespons gempa bumi besar di pantai barat Jepang. Kapten pesawat Penjaga Pantai yang berhasil selamat dari reruntuhan, mengalami luka parah.

Pihak berwenang baru saja memulai penyelidikan mereka dan masih ada ketidakpastian mengenai keadaan di sekitar kecelakaan tersebut, termasuk bagaimana kedua pesawat tersebut berakhir di landasan pacu yang sama.

Namun, transkrip instruksi menara kontrol lalu lintas yang dirilis oleh otoritas Jepang menunjukkan bahwa jet Japan Airlines telah diberi izin untuk mendarat. Sementara itu, pesawat Penjaga Pantai diperintahkan untuk meluncur ke titik penampungan di dekat landasan pacu.

Seorang pejabat dari biro penerbangan sipil Jepang mengatakan tidak ada indikasi dalam transkrip tersebut yang menunjukkan bahwa pesawat Pasukan Penjaga Pantai telah diberikan izin untuk lepas landas.

Kapten pesawat turboprop tersebut mengatakan bahwa ia telah memasuki landasan pacu setelah menerima izin. Ia juga mengakui bahwa tidak ada indikasi dalam transkrip yang menunjukkan bahwa ia telah mendapat izin untuk lepas landas.

"Kementerian transportasi menyerahkan materi yang obyektif dan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan untuk memastikan kami mengambil semua tindakan keselamatan yang dimungkinkan untuk mencegah terulangnya kejadian ini," kata Menteri Transportasi Tetsuo Saito, seperti dikutip Reuters.

Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) sedang menyelidiki kecelakaan tersebut, dengan partisipasi dari lembaga-lembaga di Prancis, tempat jet Airbus dirancang, dan Inggris, tempat dua mesin Rolls-Royce diproduksi. JTSB juga menyatakan bahwa Bombardier (Kanada), yang memproduksi pesawat turboprop Dash-8, akan ikut serta dalam penyelidikan tersebut. Pihak berwenang juga menyebut JTSB telah menemukan perekam suara dari pesawat penjaga pantai.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...