Ledakan Dua Bom di Makam Soleimani Iran Tewaskan 95 Orang

Hari Widowati
4 Januari 2024, 10:38
Ilustrasi bom
123RF.com/Fernando Gregory Milan
Dua ledakan bom yang terjadi dalam sebuah upacara untuk mengenang Komandan Qassem Soleimani di Kota Kerman, Iran menewaskan hampir 100 orang dan melukai 211 orang lainnya, pada Rabu (3/1).
Button AI Summarize

Dua ledakan bom yang terjadi dalam sebuah upacara untuk mengenang Komandan Qassem Soleimani di Kota Kerman, Iran menewaskan hampir 100 orang dan melukai 211 orang lainnya, pada Rabu (3/1). Para pejabat Iran menuding ledakan itu dilakukan oleh teroris.

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan pertama dan ledakan kedua berselang 20 menit. Ledakan itu terjadi pada acara peringatan ulang tahun keempat kematian Soleimani di pemakaman Kota Kerman, Iran tenggara yang penuh sesak dengan pengunjung. Komandan Soleimani, seorang pemimpin militer terkemuka Iran, tewas oleh drone Amerika Serikat pada 2020.

Melansir Reuters, hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Seorang pejabat senior pemerintahan Biden di Washington mengatakan ledakan tersebut tampaknya merupakan "serangan teroris" seperti yang pernah dilakukan di masa lalu oleh militan ISIS.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk "kejahatan keji dan tidak berperikemanusiaan" tersebut. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas pengeboman kembar berdarah tersebut.

"Penjahat kejam... harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang dan... tidak diragukan lagi akan ada konsekuensi yang keras," ujar Khamenei dalam sebuah pernyataan yang dimuat media pemerintah Iran.

Beberapa negara, termasuk Rusia dan Turki, mengutuk serangan tersebut. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.

Menteri Kesehatan Iran Bahram Eynollahi mengatakan kepada TV pemerintah bahwa jumlah korban tewas adalah 95 orang sedangkan 211 orang lainnya terluka. Serangan ini menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam Iran, yang telah menghadapi serangan serupa di masa lalu dari berbagai kelompok, termasuk ISIS.

Iran di masa lalu menyalahkan Israel atas serangan terhadap orang-orang atau tempat-tempat di dalam perbatasannya. Klaim Iran tersebut tidak dikonfirmasi atau dibantah oleh Israel - tetapi tidak ada indikasi keterlibatan negara asing dalam ledakan di pemakaman tersebut.

"AS tidak melihat adanya indikasi bahwa Israel berada di balik ledakan tersebut," ujar Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, seperti dikutip Reuters.

Seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita pemerintah IRNA bahwa dua alat peledak yang ditanam di sepanjang jalan menuju Pemakaman Syuhada Kerman diledakkan dari jarak jauh oleh para teroris.

Tragedi Berdarah

Video yang ditayangkan oleh media pemerintah Iran menunjukkan puluhan tubuh berlumuran darah berserakan. Beberapa orang yang melihat berusaha menolong para korban dan yang lainnya bergegas meninggalkan area ledakan.

"Saya mendengar suara yang sangat keras dan kemudian merasakan sakit di punggung saya ... kemudian saya tidak bisa merasakan kaki saya," kata seorang wanita yang terluka di Rumah Sakit Kerman kepada televisi pemerintah.

Tim penyelamat Bulan Sabit Merah Iran merawat orang-orang yang terluka pada upacara tersebut, di mana ratusan warga Iran berkumpul untuk memperingati ulang tahun pembunuhan Soleimani. Beberapa kantor berita Iran mengatakan jumlah korban luka-luka jauh lebih tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...