Menkeu Israel Protes Moody's karena Turunkan Peringkat Utang

Hari Widowati
12 Februari 2024, 16:27
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich memprotes keras keputusan lembaga pemeringkat Moody's Investor Service yang menurunkan peringkat utang negara tersebut dari A1 menjadi A2.
ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/PRAS/dj
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich memprotes keras keputusan lembaga pemeringkat Moody's Investor Service yang menurunkan peringkat utang negara tersebut dari A1 menjadi A2.
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich memprotes keras keputusan lembaga pemeringkat Moody's Investor Service yang menurunkan peringkat utang negara tersebut dari A1 menjadi A2. Bezalel menuding pengumuman Moody's itu merupakan manifesto politik yang tidak memasukkan klaim ekonomi yang serius.

Moody's menurunkan peringkat utang Israel, pada Jumat (9/2). Lembaga pemeringkat itu memperingatkan bahwa perang di Gaza dan kemungkinan meluasnya perang di Utara dengan Hisbullah bisa berdampak negatif pada perekonomian Israel.

Ini adalah pertama kalinya Moody's menurunkan peringkat utang Israel. Peringkat utang menjadi acuan para investor untuk mengukur tingkat risiko berinvestasi pada entitas atau pemerintah global. Moody's menurunkan peringkat Israel dari A1 ke A2 dan mengatakan bahwa prospek ekonomi negara itu "negatif." Menurut Moody's peringkat A2 tetap memiliki risiko yang relatif rendah.

"Keputusan Moody's itu mencerminkan kurangnya kepercayaan pada keamanan dan kekuatan nasional Israel, serta kurangnya kepercayaan pada kebenaran jalan Israel dalam menghadapi musuh-musuhnya," kata Bezalel dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Kantor Berita Associated Press (AP).

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ekonomi Israel kuat dan penurunan peringkat ini sepenuhnya disebabkan oleh fakta bahwa negaranya sedang berperang. Ia bersumpah bahwa setelah perang berakhir, peringkat tersebut akan naik sekali lagi.

Namun, para pejabat Israel khawatir bahwa penurunan peringkat Moody's dapat menyebabkan lembaga-lembaga besar lainnya juga menurunkan peringkat Israel.

"Hal ini dapat berdampak pada ekonomi Israel karena akan mempersulit pemerintah untuk mengumpulkan uang dengan menjual obligasi," kata Michel Strawczynski, seorang profesor ekonomi di Universitas Ibrani di Yerusalem dan mantan direktur departemen penelitian di Bank of Israel, Sabtu (10/2).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...