Pangeran William Minta Perang di Gaza Diakhiri Sesegera Mungkin

Hari Widowati
22 Februari 2024, 16:13
Pangeran William dari Kerajaan Inggris menyampaikan keprihatinannya atas serangan militer Israel di Gaza yang telah berlangsung selama lima bulan.
ANTARA FOTO/REUTERS/Peter Nicholls
Pangeran William dari Kerajaan Inggris menyampaikan keprihatinannya atas serangan militer Israel di Gaza yang telah berlangsung selama lima bulan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pangeran William dari Kerajaan Inggris menyampaikan keprihatinannya atas serangan militer Israel di Gaza yang telah berlangsung selama lima bulan. Ia ingin melihat pertempuran diakhiri sesegera mungkin.

"Saya sangat prihatin dengan korban jiwa yang mengerikan akibat konflik di Timur Tengah sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober lalu. Terlalu banyak yang terbunuh," kata Pangeran William dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN, Selasa (20/2).

Pewaris takhta Kerajaan Inggris ini mengatakan bahwa ia menginginkan diakhirinya pertempuran sesegera mungkin. Militer Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel ke Gaza sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 29.092 warga Palestina dan melukai 69.028 lainnya.

Pemboman dan pengepungan Israel atas jalur tersebut telah menghancurkan sistem perawatan kesehatan, meluluhlantakkan seluruh lingkungan dan membuat penduduk yang berjumlah hampir 2,3 juta jiwa terancam kelaparan, dehidrasi, dan penyakit mematikan. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menyebut setidaknya 1,7 juta orang telah mengungsi secara paksa akibat perang di Gaza.

Semakin banyak pemimpin dunia yang mengutuk meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza. Awal pekan ini, Amerika Serikat (AS) mengajukan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara.

Pangeran William menggunakan pesannya untuk menyerukan "peningkatan dukungan kemanusiaan" ke Gaza. Ia menyebut dukungan kemanusian itu sangat penting agar bantuan dapat masuk dan para sandera yang disandera Hamas dapat dibebaskan.

Ia mengatakan pentingnya perdamaian yang permanen baru disadari pada saat kita dihadapkan pada skala penderitaan manusia. "Bahkan di saat yang paling gelap sekalipun, kita tidak boleh menyerah pada nasihat keputusasaan. Saya terus berpegang teguh pada harapan bahwa masa depan yang lebih cerah dapat ditemukan dan saya menolak untuk menyerah," kata William dalam kata penutupnya.

William Sangat Tersentuh sebagai Seorang Ayah

Menurut Istana Kensington, Pangeran William sebagai seorang ayah sangat tersentuh saat bertemu dengan para pekerja dari badan amal yang bekerja di Gaza. Ia mengunjungi markas Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di London yang telah memberikan tanggapan kemanusiaan terhadap perang di Gaza, pada Selasa (20/2) lalu.

Menurut UNICEF, Sedikitnya 17.000 anak-anak di Gaza atau sekitar 1% dari total populasi pengungsi, tidak memiliki pendamping atau terpisah dari orang tua mereka. Lebih dari satu juta anak Palestina kini membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikologis.

Sebuah sumber kerajaan mengatakan kepada CNN bahwa Pangeran William telah mengikuti wilayah tersebut "dengan cermat" sejak ia berkunjung pada tahun 2018.

Meskipun sang pangeran membuat pernyataan tidak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, "tingkat penderitaan manusia yang dipertontonkan" membuatnya merilis pernyataan resmi pada Selasa (20/2).

Keluarga kerajaan Inggris telah lama mengambil sikap netral dalam politik dan tidak mengomentari isu-isu politik. Sumber kerajaan mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah Inggris telah diberi pengarahan oleh kementerian luar negeri sebelum pernyataan dan keterlibatan pangeran minggu ini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...