Wapres AS Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Minta Perbatasan Dibuka
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, menuntut kelompok militan Palestina Hamas menyetujui gencatan senjata selama enam minggu. Dia juga mendesak Israel membuka lebih banyak perbatasan sehingga bantuan ke Gaza bisa disalurkan.
Harris menekan pemerintah Israel agar menyalurkan lebih banyak bantuanke daerah kantong padat penduduk. Di wilayah itu, ratusan ribu orang menghadapi kelaparan setelah lima bulan kampanye militer Israel.
“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, gencatan senjata harus segera dilakukan,” kata Harris pada sebuah acara di Selma, Alabama, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/3).
“Ada kesepakatan yang perlu didiskusikan, dan seperti yang telah kami katakan, Hamas perlu menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata.”
“Rakyat di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak…Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan,” katanya.
Minta Israel Buka Perbatasan Baru
Dalam komentarnya, Harris memaparkan cara-cara spesifik tentang bagaimana pemerintah Israel dapat mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza.
“Mereka harus membuka penyeberangan perbatasan baru. Mereka tidak boleh menerapkan pembatasan yang tidak perlu pada pengiriman bantuan," ujar Harris.
Dia mengatakan, Israel harus memastikan personel kemanusiaan, lokasi dan konvoi tidak menjadi sasaran. Israel juga harus berupaya memulihkan layanan dasar dan meningkatkan ketertiban di Gaza, sehingga lebih banyak lagi yang bisa dilakukan. makanan, air dan bahan bakar dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.”
Di bawah tekanan dari dalam dan luar negeri, pemerintahan Biden pada Sabtu (2/3), melakukan penerjunan bantuan pertama melalui udara ke daerah kantong pantai tersebut. Sebanyak 38 robu paket makanan diangkut pesawat militer AS dan dijatuhkan di sepanjang garis pantai Mediterania Gaza.
Kritik terhadap pengiriman airdrop mengatakan bahwa dampaknya hanya terbatas pada penderitaan warga, dan hampir tidak mungkin untuk memastikan pasokan tidak sampai ke tangan militan.
"Amerika Serikat akan melanjutkan serangan udara ini," kata Harris.
Israel Boikot Gencatan Senjata
Delegasi Hamas sebenarnya telah tiba di Kairo untuk putaran terakhir perundingan gencatan senjata pada Minggu (3/3), namun tidak jelas apakah ada kemajuan yang dicapai. Versi online surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Israel memboikot perundingan tersebut setelah Hamas menolak permintaannya untuk membuat daftar lengkap nama sandera yang masih hidup.
Sementara peerintah AS bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat dan berupaya untuk menerapkan gencatan senjata pada awal Ramadhan atau seminggu lagi. Seorang pejabat AS pada hari Sabtu mengatakan Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan.
Kesepakatan ini akan menghasilkan perpanjangan gencatan senjata pertama dalam perang tersebut, yang sejauh ini telah berlangsung selama lima bulan dan hanya jeda selama seminggu pada bulan November. Puluhan sandera yang ditahan oleh militan Hamas akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.
Salah satu sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut mengatakan bahwa Israel dapat menjauh dari Kairo kecuali Hamas terlebih dahulu memberikan daftar lengkap sandera yang masih hidup. Sumber Palestina mengatakan kepada bahwa Hamas sejauh ini menolak permintaan tersebut.
Setelah delegasi Hamas tiba, seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa kesepakatan itu “belum tercapai”. Belum ada komentar resmi dari Israel.
Dalam perundingan sebelumnya, Hamas berusaha menghindari pembahasan mengenai kesejahteraan masing-masing sandera sampai syarat pembebasan mereka ditetapkan.
Pada langkah diplomatik lainnya, anggota kabinet perang Israel Benny Gantz akan bertemu Harris di Gedung Putih pada hari Senin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington pada hari Selasa.
Kematian 100 Warga Palestina di Dekat Truk Bantuan
Kematian lebih dari 100 warga Palestina yang mendekati truk bantuan di Gaza pekan lalu menggambarkan krisis kemanusiaan yang parah di daerah kantong padat penduduk tersebut, sebuah insiden yang Harris ingat dalam pidatonya.
“Kami melihat orang-orang yang kelaparan dan putus asa mendekati truk bantuan hanya untuk mencoba mengamankan makanan bagi keluarga mereka setelah berminggu-minggu hampir tidak ada bantuan yang mencapai Gaza utara dan mereka dihadapkan pada tembakan dan kekacauan,” kata Harris.
Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa peninjauan awal atas insiden tersebut menemukan bahwa sebagian besar korban tewas atau terluka adalah akibat terinjak-injak
. Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel di lokasi kejadian pada awalnya hanya melepaskan tembakan peringatan, namun kemudian mereka menembaki beberapa "penjarah" yang "mendekati pasukan kami dan memberikan ancaman langsung".
Muatasem Salah, anggota Komite Darurat Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan membantah laporan Israel seiring dengan ditemukannya luka akibat tembakan mesin pada korban.