Partai Demokrat Kembali Nominasikan Joe Biden Sebagai Capres AS

Happy Fajrian
13 Maret 2024, 08:39
joe biden, presiden as, pemilu,
ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat (AS) petahana Joe Biden akan maju kembali sebagai calon pada pemilihan presiden AS November mendatang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memastikan nominasi dari Partai Demokrat untuk maju ke pemilihan presiden AS pada November 2024 mendatang. Biden berpotensi bertemu lagi dengan Donald Trump yang diprediksi memenangi nominasi dari Partai Republik.

Biden membutuhkan 1.968 delegasi untuk memenangi nominasi. Associated Press melaporkan Presiden AS petahana tersebut telah memengani memenangi 2.007 delegasi.

Sementara itu Trump sejauh ini telah memenangi 1.181 suara delegasi dari Partai Republik mengungguli kandidat lainnya yang hanya meraih suara delegasi di bawah angka 100. Trump membutuhkan 1.215 suara untuk maju sebagai calon presiden Partai Republik.

Jika terealisasi, maka Biden vs Trump jilid 2 akan menjadi pertandingan ulang pemilihan presiden AS yang pertama dalam hampir 70 tahun. Terkait hal ini, Biden menyatakan akan melawan kampanye kebencian, balas dendam, dan pembalasan Trump yang mengancam Amerika.

“Para pemilih sekarang punya pilihan untuk menentukan masa deman negara ini, apakah kita akan berdiri dan membela demokrasi kita atau membiarkan orang lain meruntuhkannya. Akankah kita mengembalikan hak untuk memilih dan melindungi kebebasan kita atau membiarkan orang lain meruntuhkannya?” kata Biden seperti dikutip Reuters, Rabu (13/3).

Trump diperkirakan akan meraih nominasi Partai Republik pada Selasa (12/3) malam waktu AS ketika empat negara bagian mengadakan pemilihan, termasuk Georgia, yang merupakan medan pertempuran di mana Trump menghadapi tuntutan pidana atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilu negara bagian tersebut pada 2020.

Hasil nominasi pada dasarnya sudah dipastikan sebelumnya, setelah pesaing terakhir Trump untuk nominasi Partai Republik, mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, mengakhiri kampanye kepresidenannya menyusul penampilan dominan Trump ketika ia memenangkan 14 dari 15 nominasi tingkat negara bagian.

Biden, sementara itu, hanya menghadapi sedikit oposisi dalam kampanye pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, meskipun para aktivis liberal yang frustrasi dengan dukungannya terhadap perang Israel di Gaza telah meyakinkan sejumlah besar minoritas Demokrat untuk memilih “tidak berkomitmen” sebagai protes.

Di Roma, Georgia, Trump kembali mengulangi klaimnya bahwa pemilu 2020 curang dan menuduh bahwa ia diadili karena alasan politik. Dia juga menyerang Biden karena gagal membendung arus migran di perbatasan selatan AS, sebuah isu yang ingin dia jadikan prioritas selama kampanye, seperti yang dia lakukan pada 2020.

Kampanye Biden meluncurkan fase yang lebih agresif, mengumumkan bahwa Biden akan melakukan tur ke beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting dengan Trump di tengah isu pembelian iklan senilai US$ 30 juta.

Kampanye tersebut mengatakan mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 10 juta dalam waktu 24 jam setelah pidato kenegaraan Biden, sehingga menambah keunggulan finansial Partai Demokrat dibandingkan Partai Republik.

Trump membutuhkan 139 delegasi tambahan untuk mencapai 1.215 delegasi yang dibutuhkan untuk mengamankan nominasi presiden dari Partai Republik, menurut Edison Research. Ada 161 delegasi yang diperebutkan di negara bagian Georgia, Hawaii, Mississippi dan Washington.

Pertarungan presiden yang berulang terakhir kali terjadi pada tahun 1956, ketika Presiden Partai Republik Dwight Eisenhower mengalahkan mantan Gubernur Illinois Adlai Stevenson, seorang Demokrat, untuk kedua kalinya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...