Trump Kembali Hadapi Biden Usai Raih Nominasi Capres Partai Republik

Happy Fajrian
15 Maret 2024, 09:53
donald trump, joe biden, pemilu, amerika serikat, as
ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/aww/cf
Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjuk ke arah peserta saat konvensi tahunan National Rifle Association (NRA) di Houston, Texas, Amerika Serikat, Jumat (27/5/2022).
Button AI Summarize

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pendahulunya, Donald Trump, bersiap untuk bertanding ulang dalam pemilihan presiden pada 5 November 2024 setelah meraih nominasi dari partai masing-masing.

Pemilihan pendahuluan di Georgia, Mississippi dan Washington pada Selasa (12/3) memastikan tiket Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, sedangkan Trump mendapat persetujuan dari Partai Republik.

Biden, yang tidak memiliki persaingan serius di partainya, mencapai ambang batas 1.968 delegasi yang disyaratkan untuk dicalonkan, sementara Trump, yang saingan terakhirnya Nikki Haleymengundurkan diri dari pencalonan pekan lalu, juga melampaui jumlah 1.215 delegasi yang dibutuhkan.

Keduanya akan dicalonkan secara resmi pada konvensi partai masing-masing pada bulan Agustus dan Juli. Hasil yang diperkirakan secara luas ini akan menghasilkan pertandingan ulang pemilihan presiden AS yang pertama dalam hampir 70 tahun, serta pertarungan antara dua kandidat yang menurut jajak pendapat tidak diinginkan oleh banyak pemilih.

Pada usia 81 tahun, Biden sudah menjadi presiden tertua dalam sejarah AS, sementara Trump yang berusia 77 tahun menghadapi 91 dakwaan kejahatan dalam empat kasus pidana, termasuk penanganan dokumen rahasia dan upayanya untuk membatalkan pemilu tahun 2020, serta dugaan kejahatan lainnya.

Pertandingan ulang mereka hampir pasti akan memperdalam perpecahan politik dan budaya di negara tersebut selama delapan bulan menjelang pemilu tanggal 5 November.

Dalam sebuah pernyataan, Biden merayakan pencalonan tersebut sambil menyebut Trump sebagai ancaman serius terhadap demokrasi, dan menuduhnya “menjalankan kampanye kebencian, balas dendam, dan retribusi yang mengancam gagasan Amerika”.

Trump, dalam sebuah video yang diposting di media sosial, merayakan apa yang disebutnya sebagai “hari kemenangan yang luar biasa”.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...