AS Klaim ISIS-K Dalang Serangan di Rusia, Siapa Mereka?
Amerika Serikat (AS) mengklaim memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi bahwa ISIS-Khorasan (ISIS-K) bertanggung jawab atas serangan penembakan mematikan di sebuah konser di dekat Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3).
ISIS-K adalah cabang ISIS di Afghanistan yang namanya diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan. Cabang ISIS ini muncul di Afghanistan timur pada akhir 2014 dan dengan cepat mendapatkan reputasi atas kebrutalan ekstremnya.
Salah satu afiliasi regional paling aktif dari kelompok militan ISIS, ISIS-K mengalami penurunan keanggotaan sejak mencapai puncaknya sekitar tahun 2018. Pasukan Taliban dan AS menyebabkan kerugian besar bagi kelompok ini.
Namun Amerika melihat kelompok ini sebagai ancaman yang berkelanjutan. Jenderal Michael Kurilla, komandan Komando Pusat AS, mengatakan pada Maret lalu bahwa ISIS-K dengan cepat mengembangkan kemampuan untuk melakukan operasi eksternal di Eropa dan Asia.
Dia meramalkan bahwa ISIS-K akan mampu menyerang kepentingan Amerika dan Barat di luar Afghanistan dalam waktu enam bulan dan tanpa peringatan. “Serangan di AS sendiri lebih kecil kemungkinannya,” kata dia seperti dikutip dari Reuters.
Amerika menyatakan bahwa kemampuannya untuk mengembangkan intelijen terhadap kelompok ekstremis di Afghanistan seperti ISIS-K telah berkurang sejak penarikan pasukan dari negara tersebut pada 2021.
Militer Amerika mengatakan bahwa mereka dapat melihat prospek luas dari sebuah dari sebuah rencana serangan di masa depan, tapi tidak memiliki detail yang spesifik seperti sebelumnya.\
Daftar Serangan Kelompok ISIS-K
ISIS-K memiliki sejarah serangan yang cukup panjang, termasuk terhadap masjid, baik di dalam maupun luar Afghanistan. Awal tahun ini AS menyadap komunikasi yang mengonfirmasi bahwa kelompok ini melakukan dua pemboman di Iran yang menewaskan hampir 100 orang.
Pada September 2022, militan ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang mematikan di kedutaan Rusia di Kabul, Afghanistan. Kelompok ini juga bertanggung jawab atas serangan terhadap bandara internasional Kabul pada 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil selama evakuasi personil Amerika dari negara itu.
Menurut laporan PBB pada Januari lalu, upaya Taliban untuk mengalahkan kelompok tersebut telah menyebabkan penurunan jumlah serangan di Afghanistan. Namun pemboman belum berhenti.
Pada Kamis (21/3), ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di depa sebuah bank di Kandahar, Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai 12 lainnya menurut informasi polisi setempat.
Mengapa ISIS-K Menyerang Rusia?
Meskipun serangan ISIS-K di Rusia pada Jumat kemarin merupakan peningkatan yang dramatis, para ahli mengatakan kelompok tersebut telah menentang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.
“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Colin Clarke, dari Soufan Center, sebuah kelompok riset yang berbasis di New York, AS.
Michael Kugelman dari Wilson Center yang berbasis di Washington mengatakan ISIS-K melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.
Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut juga termasuk sejumlah militan Asia Tengah yang memiliki keluhan mereka sendiri terhadap Moskow.
Komite Penyelidikan Rusia menyatakan jumlah korban tewas dalam serangan teroris di gedung konser Crocus City Hall dekat Moskow, Rusia, telah bertambah menjadi 133 orang. "Operasi pencarian korban masih berlangsung," kata komite itu di aplikasi pesan Telegram, dikutip dari Antara, Minggu (24/3).
Serangan yang diikuti oleh kebakaran besar itu terjadi pada Jumat (22/3) malam di gedung konser tersebut, yang berada di Kota Krasnogorsk dekat Moskow.
Seorang koresponden Sputnik yang menyaksikan serangan itu melaporkan bahwa setidaknya tiga pria yang berpakaian kamuflase memasuki aula konser, menembaki orang-orang dari jarak dekat, dan melemparkan bom.