Rusia Masukkan Gerakan LGBT ke Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

Happy Fajrian
24 Maret 2024, 16:40
rusia, lgbt, ekstremis, teroris, vladimir putin
Xinhua
Salah satu sudut Kota Moskow, Rusia.
Button AI Summarize

Rusia telah memasukkan gerakan LGBT ke dalam daftar organisasi ekstremis dan teroris. Langkah ini sejalan dengan putusan Mahkamah Agung Rusia pada November 2023 yang menyatakan bahwa aktivis LGBT harus ditetapkan sebagai ekstremis.

Langkah pemerintahan presiden Vladimir Putin ini membuat kelompok gay dan transgender khawatir akan adanya penangkapan dan penuntutan.

Adapun daftar ini dikelola oleh badan bernama Rosfinmonitoring yang memiliki wewenang untuk membekukan rekening bank lebih dari 14.000 orang dan entitas yang dianggap ekstremis dan teroris.

Al Qaeda hingga raksasa teknologi AS Meta dan rekan mendiang pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, masuk ke dalam daftar ini.

“Daftar baru tersebut mengacu pada gerakan sosial LGBT internasional dan unit strukturalnya,” kata kantor berita negara Rusia, RIA, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/3).

Selama satu dekade terakhir Rusia telah membatasi ekspresi orientasi seksual dan identitas gender yang sangat populer di negara-negara barat.

Langkah-langkah yang diambil antara lain adalah dengan mengeluarkan undang-undang yang melarang promosi hubungan seksual “non-tradisional” dan melarang perubahan gender secara hukum atau medis.

Putusan Mahkamah Agung Rusia

Mahkamah Agung Rusia pada November 2023 memutuskan bahwa aktivis LGBT harus ditetapkan sebagai ekstremis. Mereka mengumumkan bahwa telah menyetujui permintaan dari Kementerian Kehakiman memasukkan gerakan sosial LGBT internasional sebagai ekstremis dan terlarang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...