Pemerintahan Joe Biden Bakal Setujui Penjualan 50 Jet F-15 ke Israel

Hari Widowati
2 April 2024, 05:58
Pemerintahan Joe Biden hampir menyetujui penjualan sebanyak 50 jet tempur F-15 buatan Amerika Serikat (AS) ke Israel.
ANTARA FOTO/REUTERS/Russ Scalf/U.S. Air Force
Pemerintahan Joe Biden hampir menyetujui penjualan sebanyak 50 jet tempur F-15 buatan Amerika Serikat (AS) ke Israel.
Button AI Summarize

Pemerintahan Joe Biden hampir menyetujui penjualan sebanyak 50 jet tempur F-15 buatan Amerika Serikat (AS) ke Israel. Nilai kesepakatan penjualan pesawat tempur itu diperkirakan lebih dari US$18 miliar atau sekitar Rp 284,4 triliun.

Menurut laporan CNN, transaksi tersebut akan menjadi penjualan militer asing terbesar AS ke Israel sejak negara itu berperang dengan Hamas pada 7 Oktober 2023. Menurut sumber CNN, pemerintah AS juga diperkirakan akan segera memberitahu Kongres tentang penjualan baru untuk peralatan amunisi berpemandu presisi ke Israel.

Penjualan baru beberapa persenjataan tercanggih AS menggarisbawahi sejauh mana AS terus mendukung Israel secara militer. Bahkan, ketika para pejabat pemerintahan Biden mengkritik operasi Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan Israel telah menewaskan lebih dari 32.000 orang Palestina sejak Oktober lalu.

Penjualan senjata ini kemungkinan akan diperdebatkan dengan hangat di Kongres, terutama oleh anggota Partai Demokrat yang merupakan partai Biden. Penjualan senjata AS ke Israel telah mendapat sorotan tajam dalam beberapa bulan terakhir.

Para anggota parlemen dari Partai Demokrat telah menyerukan untuk membatasi bantuan militer kepada Israel sampai mereka mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dan melakukan lebih banyak hal untuk melindungi warga sipil di sana.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada bulan Oktober, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel, AS telah melakukan lebih dari 100 penjualan militer asing ke Israel. Menurut seorang pejabat yang mengetahui masalah ini, sebagian besar penjualan senjata itu tidak memerlukan pemberitahuan kepada Kongres.

Tetapi, penjualan F-15 senilai US$18 miliar cukup besar sehingga memerlukan pemberitahuan Kongres. Menurut dua sumber CNN, pemerintah secara informal memberi tahu komite Hubungan Luar Negeri DPR dan Senat tentang penjualan F-15 pada akhir Januari lalu.

Pemberitahuan informal tersebut memberikan waktu bagi anggota parlemen dan staf Kongres untuk meninjau rincian dan mengajukan pertanyaan sebelum Departemen Luar Negeri mengirimkan pemberitahuan resmi kepada semua anggota parlemen.

Anggota Partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Senator James Risch, telah memberikan persetujuannya atas penjualan tersebut. Seorang ajudan Kongres mengatakan kepada CNN bahwa Ketua Komite Hubungan Luar Negeri DPR Michael McCaul juga telah menyetujui transaksi tersebut untuk dilanjutkan ke notifikasi resmi Kongres.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...